Nama Pendiri NU Hilang di Kamus Sejarah Buatan Kemendikbud, Fadli Zon: Ada yang Hendak Belokkan Sejarah

- 20 April 2021, 14:42 WIB
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon saat menjadi narasumber Webinar Politeknik Negeri Semarang
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon saat menjadi narasumber Webinar Politeknik Negeri Semarang /Instagram/@fadlizon


 
SINARJATENG.COM – Pada hari ini publik dibuat heboh atas hilangnya nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1 buatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pencarian Pendiri NU hilang sempat masuk trending Twitter pada pagi ini, 20 April 2021.
 
Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon turut mengomentari kejanggalan tersebut.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta, Selasa 20 April 2021: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang
 
Melalui akun Twitternya, ia mengatakan hal tersebut merupakan masalah serius.
 
Ia juga mengatakan bahwa ada yang hendak membelokkan sejarah Indonesia.
 
“Harus segera dibuat investigasi kenapa tokoh penting KH Hasyim Asy’ari pencetus Resolusi Jihad bisa hilang, sementara yang komunis bisa ada. Ini masalah serius. Ada yang hendak membelokkan sejarah,” tulis Fadli.

Baca Juga: Agus Prasetya dan Yusuf Hidayat Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD, Bambang Kribo: Berharap Bisa Bekerja Bersama
 
Sebelumnya, Ketua NU CIRCLE (Masyarakat Profesional Santri) R. Gatot Prio Utomo melakukan protes keras terhadap Kemendikbud atas hilangnya nama pendiri NU dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1.
 
“Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syech Hasyim Asy’ari, tetapi tidak ada ‘entry’ nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya.
 
Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran,” tegasnya sebagaimana dikutip SinarJateng.com dari laman resmi NU CIRCLE.

Baca Juga: Peringatan Hari Kartini Tetap Meriah Meski di Tengah Pandemi
 
Gatot mengatakan kekecewaan warga nadhliyin sangat beralasan. Hal tersebut karena warga NU sedang memperingati hari wafatnya pendiri NU tersebut pada 7 Ramadan 1366 H.
 
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan dokumen Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1 yang beredar di masyarakat  masih dalam tahap penyempurnaan dan belum resmi diterbitkan.
 
“Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat,” kata Hilmar dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Senin, 19 April 2021.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Indonesia Maju Santer Terdengar, Apa Sebabnya?
 
Hilmar mengatakan naskah tersebut disusun pada 2017 lalu, sebelum periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Makarim.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x