PB IDI Himbau Masyarakat Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan

- 16 November 2020, 11:13 WIB
Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19.
Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19. /ANTARA/Nikolas Panama/

SINARJATENG.COM - Sekira 9 bulan terakhir, Tanah Air dilantak pandemi Covid-19.

Pemerintah pusat maupun daerah kepayahan menghadapi virus yang kali pertama ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, lantaran menghantam pelbagai sektor. Berbagai kampanye serta usaha telah gencar dilakukan, guna memutus rantai penularan, salah satunya yakni berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih mengimbau masyarakat untuk bekerjasama dalam perang melawan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pentingnya Tingkatkan Imunitas Tubuh untuk Lawan Virus Covid-19

Daeng meminta agar masyarakat tidak memperberat situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Dari hati kami petugas kesehatan yang paling dalam, mohon untuk kita bersama melakukan gerakan bersama perang semesta pada Covid-19," katanya, di Jakarta, pada Minggu, 15 November 2020, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Lebih lanjut, Ketua Umum Pengurus Besar IDI itu menyampaikan, bahwa jika masyarakat tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan, maka jumlah tenaga kesehatan semakin hari akan terus berkurang, lataran gugur dalam bertugas.

Baca Juga: Meski Gagal Penalti 2 Kali, Sergio Ramos Torehkan Rekor Caps Terbanyak di Eropa

Menurutnya, saat ini peran tenaga kesehatan dibutuhkan sebagai garda terakhir dalam perang melawan Covid-19.

"Mohon tidak menambah penularan yang lebih banyak, supaya tidak bertambah petugas kesehatan yang gugur lebih banyak lagi," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Daeng mengimbau masyarakat agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Pola Makan dan Gaya Hidup Ikut Pengaruhi Menstruasi Dini Pada Anak

Disampaikan Daeng, bahwa bila hal tersebut tidak diterapkan oleh masyarakat, maka seluruh upaya yang telah dilakukan selama ini sia-sia.

"Penanganan Covid-19 dengan 3T (Tracing, Testing, Treatment, red) memang garda terdepannya rumah sakit. Namun, untuk mencegah penularan di masyarakat, garda terdepannya tetap pada masyarakat," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi mengatakan bahwa hingga 10 November 2020 159 dokter meninggal lantaran terpapar Covid-19.

Baca Juga: Satgas Covid-19 : Bisa Dilakukan, Namun Tetap Waspada Saat Libur Panjang Desember

"Kemudian antara 10 November sampai kini ada dua hingga tiga dokter yang meninggal karena Covid-19," katanya.

Lebih lanjut disampaikan olehnya bahwa bila melihat dari lonjakan angka positivity rate, menurutnya dipengaruhi kuat oleh aktivitas masyarakat.

"Salah satu faktornya adalah berkaitan dengan mobilitas masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Kaos dan Helm Emas Jadi Saksi Joan Mir Rayakan kemenangan MotoGP 2020

Untuk diketahui, hingga Minggu, 15 November 2020 kasus positif Covid-19 di Tanah Air sebanyak 467.113 orang, 391.991 sembuh, 15.211 lainnya meninggal dunia.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah