Manajemen Dakwah Gelar Benchmarking Competency, Dekan FDK: Siapkan Mahasiswa Jadi Manajer Pariwisata Islam

- 23 September 2021, 08:50 WIB
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, Dr H Ilyas Supena MAg hadir dalam acara pembukaan pembekalan Benchmarking MD secara virtual dan membuka acara secara langsung
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, Dr H Ilyas Supena MAg hadir dalam acara pembukaan pembekalan Benchmarking MD secara virtual dan membuka acara secara langsung /Dok. FDK /SinarJateng.com

 

SINARJATENG.COM - Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang mengadakan Pembekalan Benchmarking Competency (BM), pada Senin 20 September 2021.

Pembekalan BM dilakukan secara online melalui Zoom Meeting disambut sangat antusias oleh mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah.

Dalam acara pembukaan, Ketua Jurusan (Kajur) Manajemen Dakwah, Dra Hj. Siti Prihatiningtyas menyampaikan bahwa sejalan dengan visi misi UIN Walisongo dan arah Fakultas Dakwah dan Komunikasi menjadi Universitas Riset.

Baca Juga: Gelar Workshop Persiapan Pendirian Kelas Internasional, Dekan FDK Sebut Telah Terima 10 Mahasiswa Asing

Maka mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teknik guiding  dan dikuatkan skill tour guide nya, tetapi juga harus mampu mengobservasi potensi-potensi pengembangan wisata religi di destinasi wisata yang dikunjungi nanti

"Arahan kami, mahasiswa tidak hanya sekedar praktek menjadi tour guide, tetapi harus bisa meneliti potensi-potensi di sana untuk bisa dikembangkan menjadi desa wisata religi," katanya.

Dijelaskan Ningtyas, sehingga pulang dari BM, setidaknya sudah punya konsep dan gambaran tentang judul penelitian skripsi untuk pengembangan desa wisata religi, sebagaimana arah dari jurusan Manajemen Dakwah. 

Baca Juga: FDK UIN Walisongo Siap Kolaborasi dengan Disparbud Wonosobo untuk Merintis Desa Wisata Religi

Hal ini didukung oleh Agung Wibowo selaku perwakilan dari Tim Genperisai yang akan mendampingi BM mahasiswa Manajemen Dakwah.

"Saya berharap teman2 bisa bergabung dengan genperisai untuk menjadi cikal bakal embrio dalam mengembangkan pariwisata Indonesia, khususnya era pasca pandemic nantinya, teman2 bisa melihat apa trend wisata yang akan berkembang, agar nanti ketika terjun di masyarakat, sudah punya bekal," Kata Agung.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, Dr H Ilyas Supena MAg hadir dalam acara pembukaan pembekalan Benchmarking MD secara virtual dan membuka acara secara langsung.

Dalam sambutannya, Dekan Ilyas Supena menegaskan bahwa Benchmarking Competency wajib diikuti oleh mahasiswa.

Baca Juga: Hadirkan Praktisi Broadcasting, HMJ KPI FDK UIN Walisongo Gelar Diskusi 'Inovasi Radio di Era Society 5.0

"Benchmarking merupakan bagian dari proses pengayaan uji teori di lapangan, juga untuk memenuhi profil lulusan mahasiswa sebagai manajer pariwisata islam," imbuhnya.

Oleh karena itu, tentu kegiatan ini harus dinikmati bukan dijadikan sebuah beban bagi mahasiswa. Karena kegiatan ini merupakan bagian dari minat, dan juga profil lulusan, sehingga harus menjadi bagian dari jiwa atau ruh dan semangat.

Semangat menggali ilmu pariwisata islam yang harus diambil oleh mahasiswa sebagai pendukung profil lulusan.

"Oleh karena itu, Mahasiswa perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk mengasah bakat dan skill yang berhubungan dengan jurusan yang diambil," Paparnya.

Lebih lanjut Ilyas menjelaskan bahwa mahasiswa perlu bersyukur bisa mengikuti kegiatan Benchmarking pada saat ini, sehingga tidak menghambat mahasiswa yang harus lulus pada akhir Desember 2021.

Baca Juga: Besok, FDK UIN Walisongo Siap Gelar Webinar Internasional Tentang Dakwah di Masa Pandemi

"Semua sudah disiapkan, anda tinggal menikmati, silahkan ikuti dengan gembira dan tentu ada prosesnya, karena tidak ada hal yang instan”, pesan Ilyas kepada mahasiswa peserta Benchmarking MD.

Dalam acara pembekalan Benchmarking MD tersebut, mahasiswa dibekali dengan materi oleh Team Genperisai.

Materi yang diberikan yaitu tentang Teknik Guiding (bagaimana menjadi Pemandu wisata Profesional, Adaptive dan Impactful) oleh Apriyanti Wulandari, SPd. yang akrab disapa Miss Apri dan  Trend Pariwisata Dimasa Pandemi oleh Heri Nur Hadi, MMpar.

Salma, salah satu mahasiswa peserta yang ikut pembekalan Benchmarking mengaku mendapatkan banyak pembelajaran dari materi yang diberikan oleh Team Genperisai.

Baca Juga: Manchester United Tersingkir atas West Ham di Piala Liga Inggris, Skor 1-0

"Untuk menjadi tour guide yang baik dan professional, kita perlu mengedepankan attitude terlebih dahulu, baru tentang ilmu kepariwisataan”, Kata Salma menirukan penjelasan Miss Apri dalam memberikan materi Teknik Guiding.

Karena sehebat apapun ilmu yang dimiliki, tetapi jika attitude nya tidak bagus, maka kita tidak akan dipakai lagi, sementara ilmu itu akan bisa dipelajari, bisa ditambah kembali, bisa diperluas lagi dengan cara belajar membaca buku atau dengan pembelajaran yang lainnya bahkan bisa dibimbing untuk bagaimana mendapatkan ilmu tentang kepariwisataan.

Sebagaimana berdasarkan riset, menunjukkan bahwa dengan attitude yang baik dalam menjadi tour guide, pengunjung pun akan nyaman dan percaya dengan wisata tersebut.

"Sehingga keinginan untuk mengunjungi wisata itu akan sangat mengesankan dengan adanya kenyamanan dalam pelayanan," pungkas Miss Apri.***

 

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah