Seperti diadakannya penyuluhan lingkungan, pembelajaran mengenai 5 M, membuat kreasi dari barang bekas, mengajar ngaji bahkan mengajar pelajaran formal dan tentunya diberikan hiburan perlombaan di akhir acara.
"Program yang diberikan pada pengabdian ini meliputi 5 aspek agama, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan agar siswa tidak hanya mengerti soal materi pembelajaran kelas namun juga mengetahui hal yang baru seperti kreatifitas, menjaga kesehatan tubuh di masa pandemi, dan juga membaca Alquran," jelasnya.
Selama acara berlanjut para guru, siswa, dan anggota KKN tetap menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan saat memulai dan mengakhiri acara, memakai masker, menjaga jarak, bahkan ada pengecekan suhu sebelum memasuki sekolahan.
Baca Juga: Kabar Gembira! Disperindagkop dan UKM Batang Kembali Buka Pendaftaran BPUM 2021, Begini Syaratnya
Dengan menerapkan pembelajaran blanded tentu pihak sekolah membutuhkan peesetujuan dari walimurid agar tidak terjadi kesalah pahaman saat sudah dilakukan seperti yang dijelaskan oleh kepala sekolah, Zaenal Arifin dalam wawancaranya
"Ada persetujuan di atas materai untuk wali murid agar pembelajaran blanded bisa dilakukan dengan lancar," ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa terdapat beberapa kendala yang terjadi seperti saat melakukan luring yang hanya diberikan waktu 1 jam pembelajaran bahkan daring pun hanya ada beberapa anak saja yang mengikuti.
Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Kendal, Hari Ini Jumat 4 Juni 2021
"Kalau luring itu tidak bisa optimal pembelajarannya karena dibatasi waktu hanya 1 jam begitu juga daring tidak banyak yang bisa mengikuti," jelasnya
Waka Kesiswaan, Humam menambahkan jika pembelajaran dilakukan secara online terus menerus akan mengakibatkan anak menjadi anti sosial.