Tak hanya itu, festival ini juga mengundang penerbit yang konsisten menerbitkan buku filsafat, seperti Cantrik Pustaka, Basa Basi, Marjin Kiri, Ar-Ruzz media, Antinomi, Circa, Narasi, dan Kreasi Wacana.
Ada juga diskusi dan debat filsafat dengan mengangkat beragam topik. Martin mengatakan bahwa Philofest ID diselenggarakan dalam bentuk kolektif yang terdiri dari komunitas serta individu pegiat, aktivis, dan akademisi filsafat di Indonesia.
Baca Juga: Spotify Rilis 10 Besar Penyanyi Terpopuler Dunia dan K-Pop
"Dengan pelibatan yang luas seperti itu, diharapkan festival ini bisa betul-betul merangkul komunitas filsafat di Indonesia bukan hanya pemikirnya, penulisnya, tapi juga penerbit, pembaca, pengkaji dan segala macam unsur dalam ekosistem tersebut," tutur Martin.***