MI Baitul Huda Klampisan Gandeng Mahasiswa KKN MP UIN Walisongo Terapkan Pembelajaran Blanded Learning

4 Juni 2021, 20:30 WIB
Foto Bersama - KKN MP UIN Walisongo bersama tenaga pengaja di MI Baitul Huda, Klampisan, Semarang, pada 4 Juni 2021 /Tim KKN UIN WS

 

SINARJATENG.COM - Memasuki masa pandemi Covid-19 sesi 2 beberapa pembelajaran di sekolah mulai melakukan kegiatan blanded learning.

Online melalui platform google meeting dan offline yang mengharuskan siswa pergi ke sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

Maka dari itu tim KKN MP (Mandiri Pengakuan) UIN Walisongo Semarang membantu menjalankan aktifitas yang ada di sekolah MI Baitul Huda, Klampisan, Semarang pada Jumat 4 Juni 2021.

Baca Juga: Lingkungan Sekitar Bisa Dimanfaatkan Sebagai Usaha di Masa Pandemi, Berikut Tips Sukses dari Lurah Gisikrono

Koordinator Desa Ida Rahmiati mengungkapkan, alasannya memilih MI Baitul Huda sebagai satu-satunya sasaran untuk dilakukannya program KKN MP pengabdian masyarakat.

"Karena selama ini kan KKN kita membuat konten dari dalam kampus dan untuk kampus. Nah namanya kkn kan istilah mengabdi dimasyarakat, jadi dengan waktu tenggat 15 hari kita gunakan kkn mengabdi dimasyarakat dan kita sepakat di Madrasah Ibtidaiyah ini sebagai tempat tugas mengabdi kita karena banyak aspek yang bisa kita bantu dari MI nya sendiri," tuturnya.

Pengabdian tersebut meliputi 5 aspek seperti agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Program yang dibuat tentunya sangat menyenangkan dikalangan anak-anak tanpa menghapus nilai pengajarannya.

Baca Juga: Rotasi Jabatan, Wakapolres Banjarnegara dan Dua Kapolsek Resmi Diganti

Seperti diadakannya penyuluhan lingkungan, pembelajaran mengenai 5 M, membuat kreasi dari barang bekas, mengajar ngaji bahkan mengajar pelajaran formal dan tentunya diberikan hiburan perlombaan di akhir acara.

"Program yang diberikan pada pengabdian ini meliputi 5 aspek agama, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan agar siswa tidak hanya mengerti soal materi pembelajaran kelas namun juga mengetahui hal yang baru seperti kreatifitas, menjaga kesehatan tubuh di masa pandemi, dan juga membaca Alquran," jelasnya.

Selama acara berlanjut para guru, siswa, dan anggota KKN tetap menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan saat memulai dan mengakhiri acara, memakai masker, menjaga jarak, bahkan ada pengecekan suhu sebelum memasuki sekolahan.

Baca Juga: Kabar Gembira! Disperindagkop dan UKM Batang Kembali Buka Pendaftaran BPUM 2021, Begini Syaratnya

Dengan menerapkan pembelajaran blanded tentu pihak sekolah membutuhkan peesetujuan dari walimurid agar tidak terjadi kesalah pahaman saat sudah dilakukan seperti yang dijelaskan oleh kepala sekolah, Zaenal Arifin dalam wawancaranya

"Ada persetujuan di atas materai untuk wali murid agar pembelajaran blanded bisa dilakukan dengan lancar," ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa terdapat beberapa kendala yang terjadi seperti saat melakukan luring yang hanya diberikan waktu 1 jam pembelajaran bahkan daring pun hanya ada beberapa anak saja yang mengikuti.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Kendal, Hari Ini Jumat 4 Juni 2021

"Kalau luring itu tidak bisa optimal pembelajarannya karena dibatasi waktu hanya 1 jam begitu juga daring tidak banyak yang bisa mengikuti," jelasnya

Waka Kesiswaan, Humam menambahkan jika pembelajaran dilakukan secara online terus menerus akan mengakibatkan anak menjadi anti sosial.

"Apabila dilakukan pembelajaran online secara terus menerus akan membuat anak anti sosial, jadi harus ada kombinasi offline dan online. Offline dengan catatan harus tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Kendal, Hari Ini Jumat 4 Juni 2021

Ia juga mengatakan bahwa adanya Mahasiswa KKN MP sangat membantu para guru untuk mengajarkan muridnya dengan sesuatu yang baru.

"Sangat antusias, dan membantu tentu saja anak-anak menjadi tau suatu hal yang belum pernah diajarkan disekolah," pungkasnya.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler