Setia ke AHY, Partai Demokrat Pemalang Minta DPP Tindak Tegas Kader yang Terlibat Upaya GPK-PD

- 27 Februari 2021, 06:31 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kabupaten Pemalang, Andika Permadi, ST
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kabupaten Pemalang, Andika Permadi, ST /Dok. Pribadi /Sinarjateng.com

 

SINARJATENG.COM - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kabupaten Pemalang, Andika Permadi, ST menegaskan bahwa dirinya beserta seluruh jajaran pengurus PD meminta untuk menindak tegas kader yang terlibat upaya Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

"Kami sependapat dengan DPC lainnya meminta kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk menindak tegas para kader yang ikut serta dalam upaya GPK-PD yang ternyata masih terus berjalan dan cukup masif," kata Andika Permadi di Pemalang, Jumat 26 Febuari 2021.

Menurutnya, kader yang dengan sadar ikut serta dalam upaya tersebut tidak lagi pantas berada di dalam kesatuan partai yang berlambang Bintang Mercy ini.

Baca Juga: Demokrat Pecat 7 Anggota yang Diduga Telah Terlibat Rencana Kudeta

"Mereka adalah gerombolan pengkhianat yang tidak memiliki integritas, yang menurut saya pantas bagi mereka untuk dikeluarkan dari PD," ujarnya.

Andika Permadi, mengaku termasuk salah satu yang diajak langsung untuk ikut serta dalam upaya kudeta tersebut. Dirinya diajak oleh seorang rekan sesama Ketua DPC PD di Jateng untuk mensukseskan GPK-PD dengan alasan ingin memajukan PD dan ketidakpuasan dengan kepemimpinan AHY sebagai Ketum.

Namun, dengan tegas dia menolak ajakan tersebut karena dianggapnya itu sebagai tindakan kudeta, inkonstitusi dan sangat bertentangan dengan hati nuraninya yang sangat mengidamkan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan meraih kembali kejayaan di tahun politik 2024 mendatang.

Baca Juga: Airlangga Hartarto: UU Cipta Kerja Beri Kemudahan untuk Pengusaha Bisnis dan Berinvestasi di Indonesia

"Saya kaget jika pertemuan siang itu membahas tentang upaya kudeta yang pada waktu itu belum seramai berita GPK-PD seperti sekarang ini," ujarnya.

Dia bercerita bahwa ditawari uang Rp100 Juta jika ia bersedia ikut ke Jakarta untuk menggelar Konferensi Luar Biasa (KLB) dengan target menggulingkan kepemimpinan AHY.

Andika mengatakan bahwa dirinya sempat mengingatkan kepada rekannya tersebut untuk kembali lurus dan mematuhi aturan partai. Namun rekannya tetap menolak dan menurut informasi yang ia terima, rekannya tersebut telah diberikan sanksi pemecatan oleh Ketua DPD Jateng karena terus bergerak dalam upaya GPK-PD.

Baca Juga: Menyoal Pilkada 2022, Partai Demokrat Tolak Penundaan Revisi UU Pemilu

Sebagai teman dan sesama Ketua DPC, dirinya merasa prihatin atas apa yang menimpa rekannya tersebut, sungguh disayangkan perjalanan dan pengorbanan yang telah dilakukan selama ini dalam membesarkan Partai Demokrat harus dinodai oleh pengaruh dari oknum eksternal partai yang ingin "membeli" Partai Demokrat.

"Saya berharap Ketum AHY bersama pengurus DPP segera mengambil tindakan tegas kepada para kader yang sampai saat ini terus bergerak dalam upaya kudeta dan membongkar siapakah dalang di balik isu-isu GPK PD," pungkasnya.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah