Waspadai Ancaman Hoax Pilkada 2020, Letjen Wisnoe : Kewajiban Seluruh Komponen Bangsa

- 18 November 2020, 15:57 WIB
Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh Didampingi Komandan Pusterad Letjen TNI Wisnoe Prasetija Boedi saat acara saresehan antara Pusterad dan Media Massa di Hotel Horison Ultima Bekasi di Jalan K.H Noer Ali Kota Bekasi pada Rabu 18 November 2020.
Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh Didampingi Komandan Pusterad Letjen TNI Wisnoe Prasetija Boedi saat acara saresehan antara Pusterad dan Media Massa di Hotel Horison Ultima Bekasi di Jalan K.H Noer Ali Kota Bekasi pada Rabu 18 November 2020. /Pikiran-rakyat.com/Mochamad Iqbal Maulud /

"Untuk itu, pembinaan teritorial TNI AD yang senantiasa mendukung program pembangunan fisik maupun non-militer fisik perlu disinergikan dengan pemberitaan media massa di seluruh tanah air. Sehingga timbul komitmen bersama dalam membangun bangsa Indonesia," katanya.

Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh‎ menambahkan komunikasi yang terputus pun dianggap berbahaya. Oleh karenanya media harus menjadi penyambung informasi agar berita hoaks bisa tertangani dengan baik karena masyarakat pada akhirnya bisa menyambung informasi.

Baca Juga: Menyoal Pilkada Serentak 2020, Meski Ada Potensi Kerawanan Polri Optimis Akan Sukses

"Media massa pun harus menjadi salah satu sarana dalam memenuhi janji kemerdekaan. Hal ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah," ucap Nuh di tempat yang sama.

Menurut Nuh‎ media massa pun harus bisa melindungi masyarakat terhadap berita hoaks yang kini sangat mudah menyebar. "Selain itu media harus bisa mencerdaskan. Caranya adalah informasi yang disampaikan adalah informasi yang kredibel berbasis data. Jika tidak kredibel dan berbasis data maka itu pembodohan," ucapnya.

Di lain hal Nuh juga menambahkan Indonesia ini diperumpamakan sebagai spektrum cahaya putih. Cahaya putih ini adalah gabungan dari semua warna yang ada. "Jika salah satu spektrum cahayanya hilang ma‎ka itu bukan Indonesia. Karenanya kita harus paham perbedaan," katanya.

Baca Juga: Tiga Fokus Penanganan Darurat Covid-19, Salah Satunya Darurat Pendidikan

Pada kesempatan tersebut hadir pula Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Prof Dr Widodo Muktiyo. Dosen Fikom Universitas Padjajaran, Abie Besman.***

Halaman:

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah