9 Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadhan di Indonesia, Salah Satunya Dugderan Semarang

- 29 Maret 2022, 17:11 WIB
Tradisisi arak-arakan Dugderan sambut Ramadhan khas Semarang sebelum masa pandemi Covid-19
Tradisisi arak-arakan Dugderan sambut Ramadhan khas Semarang sebelum masa pandemi Covid-19 /Suaramerdeka.com

Umumnya masyarakat Betawi meletakan makanan atau menaruh bahan makananannya kedalam rantang kemudian di antarkan kepada kerabat sebagai ajang silaturrahmi. Salah satu menu yang dimasukkan ke dalam rantang adalah gabus pucong.

Baca Juga: Sinopsis Film Ikatan Cinta, Selasa 29 Maret 2022: Merasa Cemas, Nino Ditimpa Malapetaka Dari Ricky


4. Balimau

Tradisi Balimau adalah tradisi mandi yang menggunakan jeruk nipis yang berkembang masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.

Diwariskan secara turun temurun, tradisi ini dipercaya telah berlangsung berabad-abad. Latar belakang dari Balimau adalah membersihkan diri secara lahir batin sebelum memasuki bulan Ramadhan. Sesuai dengan ajaran agama Islam.

Pada zaman dahulu tidak banyak ada orang yang mandi secara bersih karena tidak ada sabun. Banyak wilayah kekurangan air, sibuk bekerja, dan lain sebagainya.

Saat itu, pengganti sabun di beberapa wilayah Minangkabau adalah Limau atau jeruk nipis. Karena bisa melarutkan minyak serta keringat di badan.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kabupaten Tegal dan Sekitarnya, Selasa 29 Maret 2022

5. Nyadran

Tradisi Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat jawa terutama Jawa Tengah.

Nyadran berasal dari bahasa sansakerta Srada yang artinya keyakinan. Sedangkan dalam bahasa Jawa berasal dari kata Sadran yang artinya Ruah Sya’ban.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahlan Kalasuba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah