9 Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadhan di Indonesia, Salah Satunya Dugderan Semarang

- 29 Maret 2022, 17:11 WIB
Tradisisi arak-arakan Dugderan sambut Ramadhan khas Semarang sebelum masa pandemi Covid-19
Tradisisi arak-arakan Dugderan sambut Ramadhan khas Semarang sebelum masa pandemi Covid-19 /Suaramerdeka.com

Baca Juga: Jadwal Sholat Kabupaten Blora dan Sekitarnya, Selasa 29 Maret 2022

Apalagi Tradisi Meugang memiliki Nilai yang religius karena dilakukan di hari suci bagi umat muslim. Masyarakat aceh percaya bahwa nafkah yang dicari selama 11 bulan wajib di syukuri dalam bentuk tradisi Meugang.

2. Dugderan Semarang

Dugderan merupakan tradisi masyarakat Semarang sejak 1981 untuk menentukan awal puasa di bulan Ramadhan karena adanya penentuan Ramadhan di masa itu. Kali ini tradisi Dugderan sudah semacam pesta rakyat.

Meskipun sudah jadi semacam pasar rakyat, berupa tari japing, arak-arakan, hingga tabuh bedug oleh wali kota Semarang. Tetapi proses pengumuman awal puasa tetap menjadi puncak Dugderan.

Sebelum acara tabuh bedug biasanya ada karnaval yang di awali pemberngkatan peserta dari Balai Kota dan berakhir di Masjid Kauman atau Masjid Agung dekat pasar Johar.

Baca Juga: Habis Putus? Berikut 7 Cara Elegan Bikin Mantan Menyesal

Selain bunyi bedug dan meriam itu, di dalam pesta rakyat Dugderan ada juga maskot Dugderan yang dikenal dengan istilah warak ngendog. Warak ngendok adalah mainan yang berjenis binatang rekaan yang berbentuk tubuh kambing dan berkepala naga. Dengan kulit bersisik terbuat dari kertas warna-warni dan kayu serta telur rebus sebagai lambang bahwa binatang tersebut sedang ngendok atau bertelur dalam bahasa Indonesia.


3. Nyorong Betawi

Tradisi Nyorong merupakan salah satu tradisi masyarakat betawi menjelang bulan Ramadhan. Tradisi ini berupa memberikan makanan atau bahan makanan dari mereka yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahlan Kalasuba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah