Booster Sinovac Mampu Tingkatkan Antibodi

- 16 Januari 2022, 19:53 WIB
Sinovac 'Booster' Paling Aman Untuk Dosis Ketiga Nyaris Tanpa Efek
Sinovac 'Booster' Paling Aman Untuk Dosis Ketiga Nyaris Tanpa Efek /pixebay/Wilfried Pohnke /

Hasil uji memperlihatkan, interval 8 bulan memberikan respon imun yang lebih kuat ketimbang interval 2 bulan. Jadi, secara umum booster diyakini paling efektif dengan interval yang lebih lama.

"Booster" Sinovac untuk Omicron

Sebuah studi dalam bioRxiv pada bulan Desember 2021 yang dilakukan oleh peneliti dari LKS Fakultas Kedokteran, The University of Hong Kong (HKUMed) dan Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong (CU Medicine) terkait respons imun CoronaVac® pada 120 peserta menunjukkan dukungan pada penggunaan tiga dosis vaksin itu di tengah hadirnya berbagai varian virus corona termasuk Omicron.

Baca Juga: Lirik Lagu Ayat-ayat Cinta-Rossa

Peneliti menemukan, tingkat serokonversi dari antibodi penetralisir terhadap Omicron meroket dari 3,3 persen menjadi 95 persen untuk rangkaian dua dan tiga dosis masing-masing.

Pada partisipan yang menerima tiga dosis, peneliti juga mengisolasi 323 antibodi monoklonal manusia yang berasal dari memori sel B, setengahnya mengenali receptor binding domain (RBD). Mereka juga memberikan netralisasi pada SARS-CoV-2 variant of concern (VoC).

Juru bicara SinoVac, Pearson Liu mengungkapkan, penelitian ini memberikan kepastian tipe vaksin nonaktif tetap efektif melawan Covid-19 saat dunia terus bergulat dengan munculnya varian baru Covid-19.

Baca Juga: Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu Hari Ini Minggu 16 Januari 2022, Raih Hadiah M1887 One Punch Man

Menurut dia, hasil tersebut juga mendukung tiga dosis imunisasi untuk memastikan perlindungan terhadap Covid-19 dan ini sebuah penemuan yang sejalan dengan saran dari Organsiasi Kesehata Dunia (WHO) dan badan kesehatan di seluruh dunia untuk semua jenis vaksin Covid-19.

Liu mengatakan, data ini muncul seiring adanya penemuan baru yang menunjukkan satu bulan setelah dosis kedua, CoronaVac memberikan respons Sel-T yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin mRNA. Hal ini penting dalam mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah