Contoh Pidato Hari Santri Nasional 2021, Mendalam dan Penuh Hikmah

- 20 Oktober 2021, 13:17 WIB
Contoh Sambutan atau Pidato Kemenag pada Hari Santri Nasional 2021, Makna Tema Santri Siaga Jiwa Raga
Contoh Sambutan atau Pidato Kemenag pada Hari Santri Nasional 2021, Makna Tema Santri Siaga Jiwa Raga /Kemenag.go.id

Namun sebelum itu, perlu diketahui bersama bahwa Allah menurunkan ujian kepada orang beriman bukan lantaran rasa benci, melainkan untuk mengetahui seberapa kadar keimanan dan ketaqwaan hamba-Nya. Dengan kata lain, baru-lah akan tampak nyata kadar dan kualitas keimanan yang dimiliki oleh seseorang.

Pada kesempatan ini, mari kita renungi firman Allah dalam QS. al-Baqarah [2] ayat 155. Pada ayat ini, Allah menjelaskan lima jenis ujian yang harus dihadapi oleh orang yang mengaku beriman seperti para santri.

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Baca Juga: Logo Hari Santri 2021, Dibalik Bentuknya yang Unik Ternyata ini Filosofinya!

Hadirin yang dirahmati Allah SWT

Qur’an surat al-Baqarah ayat 155 di atas dengan gamblang menyebutkan lima ujian yang tentu dan pasti akan diberikan kepada orang beriman. Penjelasan kelima ujian tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, ketakutan. Redaksi yang digunakan al-Qur’an untuk menjelaskan ujian pertama adalah “dengan sedikit ketakutan”. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya, ujian Allah yang diberikan amatlah besar, namun hanya sedikit yang Allah berikan kepada orang beriman.

Dalam dunia santri, ada semacam pameo, bahwa santri itu pasukan berani mati, tapi takut lapar. Dan yang demikian ini nampaknya juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Seberapa banyak orang beriman yang takut kehilangan jabatan, takut kelaparan sehingga menghalalkan segala cara.

Inilah ujian pertama. Rasa takut kehilangan harta, kedudukan, pengaruh dan lain-lainnya seringkali menjadikan orang beriman bertindak amoral dan bertentangan dengan perintah agama.

Kedua, kelaparan. Santri identik dengan sosok yang sangat sederhana. Bukan karena hendak mengamalkan kesederhanaan, tetapi seringkali karena tidak ada uang untuk hidup sedikit ‘foya-foya’.

Baca Juga: INFO BEASISWA! BAZNAS Buka Pendaftaran Beasiswa 2021 untuk Santri Tingkat MI hingga MA, Segera Daftar!

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah