Wacana Gabungkan Jokowi-Prabowo Menuai Banyak Tanggapan, Demokrat: Indonesia akan Berhenti Bergerak

- 20 Juni 2021, 13:47 WIB
Komunitas Jokowi Prabowo atau Jokpro membentuk sekretariat nasional untuk mendukung Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024.
Komunitas Jokowi Prabowo atau Jokpro membentuk sekretariat nasional untuk mendukung Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024. /Antara Foto dan Instagram.com/@jokowi/

"Tentunya penolakan beliau ini bukan basa-basi apalagi lip service belaka. Janganlah beliau kemudian dipancing untuk mengamputasi demokrasi dan menghancurkan cita-cita reformasi," tutur Herzaky.

Herzaky berpandangan, sudah tentu Presiden Jokowi ingin dikenang laiknya Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah selesai menjabat pada 2024 mendatang.

Baca Juga: 26 Orang Terjaring dalam Operasi Yustisi di Karanganyar

Dirinya menyarankan, agar lebih relawan itu melawan Covid-19, membantu masyarakat yang tengah mengalami krisis kesehatan dan ekonomi.

"Setop bermanuver politik, fokus bantu rakyat saja. Mari kita bantu Presiden Joko Widodo menangani pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi saat ini," kata dia.

Sebelumnya, Penasihat komunitas Jokpro 2024, M. Qodari, mengungkap alasan dirinya dan kolega membentuk komunitas yang mendukung Jokowi-Prabowo maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Terombang-ambing di Tengah Laut Kepulauan Seribu, Bocah Ini Diselamatkan TNI AL Saat Patroli Rutin

Qodari berpendapat bahwa, duet Jokowi-Prabowo akan menyatukan masyarakat yang dinilainya sedang terbelah akibat polarisasi Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Duet Jokowi-Prabowo diambil karena dinilai bisa menyatukan masyarakat yang terbelah dan terpolarisasi akibat Pilkada 2017. Solusinya menggabungkan representasi dua tokoh terkuat di Indonesia, yakni Jokowi dan Prabowo," kata Qodari.***

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x