Pendidikan di Era Digital, Kemenag Siapkan Konsep Pembelajaran Cyber Islamic University

- 25 Maret 2021, 21:32 WIB
Rapat Koordinasi Lintas Instansi Pendirian Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia di Bogor, Kamis, 25 Maret 2021.
Rapat Koordinasi Lintas Instansi Pendirian Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia di Bogor, Kamis, 25 Maret 2021. /Kemenag.go.id

SINARJATENG.COM - konsep Cyber Islamic University (CIU) atau Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) saat ini tengah kembali dimatangkan konsepnua oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag).

Direktur Jenderal Pendis M. Ali Ramdhani menyampaikan pengembangan CIU ini merupakan upaya Kemenag untuk menjawab tantangan pendidikan di era digital. 

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Pendis M. Ali Ramdhani, dalam Rapat Koordinasi Lintas Instansi Pendirian Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia di Bogor, Kamis, 25 Maret 2021.

Baca Juga: Demi Ketahanan Pangan, Indonesia Dorong Diplomasi Nuklir

“Pendidikan di Cyber Islamic University sepenuhnya dilakukan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal ini dilakukan sebagai upaya menjawab tantangan pembelajaran di era teknologi digital,” ungkap 

Karenanya, lanjut Dirjen Pendis, seluruh operasional CIU pun akan dilakukan secara daring (online).

“Model pembelajaran Cyber Islamic University sepenuhnya dilakukan secara daring. Dimulai dari pendaftaran, proses pembelajran sampai kelulusan dilaksanakan seara daring,” ujar pria yang biasa disapa Dhani ini menjelaskan. 

Baca Juga: Polemik Sidang HRS Terus Berlanjut, KY: Perilaku Majelis Hakim Sesuai Kode Etik

Disamping itu, gagasan membuat CIU juga bertujuan untuk memfasilitasi para guru madrasah yang belum memiliki gelar strata 1 (S1) untuk melanjutkan pendidikannya.

“Langkah ini sebagai upaya Kemenag untuk memberikan afirmasi bagi guru-guru madrasah dalam memperoleh pendidikan lanjutan tanpa meninggalkan pekerjaan utamanya sebagai guru,” jelas Dhani. 

“Guru madrasah yang belum S1 bisa ikut kuliah secara daring, tanpa meninggalkan tugasnya mengajar di madrasah,” imbuhnya. 

Baca Juga: Berikut Tahapan dan Jadwal Registrasi Daftar Ulang Calon Mahasiswa UGM Jlaur SNMPTN 2021

Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menyampaikan walaupun konsep model pembelajaran CIU dilakukan secara daring, namun tidak menghilangkan pendidikan karakter dan penerapan moderasi beragama pada setiap kurikulum pembelajarannya. Hal ini mengingat, penguatan karakter dan materi moderasi beragama adalah sesuatu yang utama ada pada Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Sementara Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Suyitno menjelaskan, bahwa tahun ini Kemenag merencanakan UISSI membuka pendaftaran mahasiswa dengan pilihan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam (PAI). “Dan pada tahun 2022 ditargetkan seluruh program studi yang Terakreditasi Unggul sepenuhnya akan diselenggarakan menjadi model cyber university,” jelasnya. 

“Kemenag merencakanan mulai membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UISSI pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022,” jelas Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.

Baca Juga: Diaspora Indonesia di Meksiko Jalin Kerjasama dengan Influencer dari Televisa untuk Promosikan Kuliner

Suyitno menambahkan persiapan operasional CIU saat ini terus dilakukan dengan melibatkan para pakar. “Bagaimana kurikulumnya, bagaimana sistem dan aplikasi pembelajarannya saat ini sedang disiapkan oleh para pakar yang tergabung dalam Tim Taskforce,” pungkasnya.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah