“Langkah ini sebagai upaya Kemenag untuk memberikan afirmasi bagi guru-guru madrasah dalam memperoleh pendidikan lanjutan tanpa meninggalkan pekerjaan utamanya sebagai guru,” jelas Dhani.
“Guru madrasah yang belum S1 bisa ikut kuliah secara daring, tanpa meninggalkan tugasnya mengajar di madrasah,” imbuhnya.
Baca Juga: Berikut Tahapan dan Jadwal Registrasi Daftar Ulang Calon Mahasiswa UGM Jlaur SNMPTN 2021
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menyampaikan walaupun konsep model pembelajaran CIU dilakukan secara daring, namun tidak menghilangkan pendidikan karakter dan penerapan moderasi beragama pada setiap kurikulum pembelajarannya. Hal ini mengingat, penguatan karakter dan materi moderasi beragama adalah sesuatu yang utama ada pada Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Sementara Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Suyitno menjelaskan, bahwa tahun ini Kemenag merencanakan UISSI membuka pendaftaran mahasiswa dengan pilihan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam (PAI). “Dan pada tahun 2022 ditargetkan seluruh program studi yang Terakreditasi Unggul sepenuhnya akan diselenggarakan menjadi model cyber university,” jelasnya.
“Kemenag merencakanan mulai membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UISSI pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022,” jelas Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.
Suyitno menambahkan persiapan operasional CIU saat ini terus dilakukan dengan melibatkan para pakar. “Bagaimana kurikulumnya, bagaimana sistem dan aplikasi pembelajarannya saat ini sedang disiapkan oleh para pakar yang tergabung dalam Tim Taskforce,” pungkasnya.***