Perubahan Perilaku Berkelanjutan Upayakan Tekan Transmisi Virus Covid-19

- 3 Januari 2021, 18:51 WIB
Ilustrasi protokol kesahatan.* /PIXABAY/
Ilustrasi protokol kesahatan.* /PIXABAY/ /

SINARJATENG.COM – Pemerintah telah membuat sistem monitoring Bersatu Lawan Covid-19 (BLC).

BLC merupakan monitoring Perubahan Perilaku untuk menekan penularan dan mengendalikan pandemi Covid-19.

Hal tersebut berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 tahun 2020, yang menjadi tantangan berat untuk dihadapi pemerintah ialah aspek perubahan perilaku.

Baca Juga: Perkembangan Vaksin Internasional dan Nasional Terus Dipantau Pemerintah

Karena pada dasarnya Covid-19 adalah penyakit yang sangat erat hubungannya dengan perilaku masyarakat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa peluang transmisi penularan virus Covid-19 dipengaruhi kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan.

"Kami sangat memahami bahwa pada awalnya mengubah sebuah perilaku dan mengadaptasi perilaku lain, tidaklah mudah. Namun bukan tidak mungkin," katanya dalam agenda keterangan pers "Covid-19 : Refleksi Akhir Tahun 2020 dan Menuju 2021".

Baca Juga: Link Live Streaming Chelsea vs Man City: Prediksi Line Up Kedua Tim

Untuk itu pemerintah telah menerapkan operasi yustisi untuk menegakkan peraturan disiplin protokol kesehatan.

Dan juga bagi masyarakat yang tidak patuh, akan dijatuhi sanksi.

Hal ini mengacu pada Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus.

Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh agar Terbebas dari Covid-19

Dalam Inpres, pemerintah daerah dengan menjalankan prinsip desentralisasi mampu menjalankan tugasnya menyelenggarakan operasi yustisi dan operasionalnya dapat disesuaikan karakteristik daerah.

Dan pemerintah pusat tetap memonitor pelaksanaan pengawasan kepatuhan protokol kesehatan khususnya di titik-titik rawan keramaian.

Seperti tempat ibadah, tempat olahraga publik, restoran atau kedai, warung, tempat wisata, pasar tradisional dan mall.

Baca Juga: Peringati HUT Ke-61 Ormas MKGR, Ferry Wawan Cahyono Ajak Kader Bangun Semangat Gotong Royong

Dalam mengawasi kepatuhan, pemerintah menggunakan sistem monitoring BLC.

Sistem ini dilaksanakan melalui pengawasan yang dilakukan para partisipan mulai anggota TNI/Polri/Satpol-PP, relawan dan petugas Satuan Tugas Covid-19 daerah.

Untuk titik pengawasan tersebar pada 512 kabupaten/kota. Dari jumlah itu, 20,6% yang patuh dalam memakai masker dan 16,9% yang patuh dalam menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Baca Juga: Resolusi Tahun 2021 Selebritas Tanah Air, Boy William: Apapun Tentangannya, Lawan Aja Guys!

"Nyatanya, kepatuhan masyarakat yang rendah dalam memakai masker dan menjaga jarak menjadi kontributor dalam peningkatan penularan Covid-19," lanjut Wiku Adisasmito.

Tingkat kepatuhan ternyata membawa dampak pada kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir di Indonesia.

Untuk itu, Wiku Adisasmito meminta data tersebut dapat dijadikan refleksi dalam meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan pada tahun 2021.

Baca Juga: Inilah 10 Drama Korea yang Populer di Tahun 2020, Sudahkah Anda Tontonnya?

"Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kepatuhan dalam memakai masker dan menjaga jarak sehingga dapat menghindari potensi penularan yang terjadi," pesan Wiku Adisasmito.

Dan Wiku Adisasmito juga mengingatkan bahwa penyumbang kasus positif Covid-19 berasal dari kota-kota besar di pulau Jawa.

Karena itu peningkatan kasus di kota-kota besar di Pulau Jawa harus bisa dikendalikan. Sehingga kondisi kasus Covid-19 secara nasional dapat menurun dengan drastis.

Baca Juga: 278 Rumah di Desa Slangit Cirebon Rusak Diterjang Puting Beliung

Hal ini akan membawa manfaat bagi produktivitas masyarakat kembali seperti semula.

Untuk itu para pimpinan daerah diminta serius menangani perkembangan kasus Covid-19 di daerahnya.

Karena hal itu akan bermanfaat besar bagi penanganan pandemi Covid-19 secara nasional.***

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: covid19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah