Kata Pakar: Vaksin Covid-19 Efektif Meski Virus Bermutasi

- 30 Desember 2020, 19:24 WIB
Dokter Dirga Sakti Rambe, Vaksinolog dan Spesialis Penyakit bersama Cherryl Hatumesen, Penyintas COVID-19, dalam dialog produktif bertema Vaksin: Fakta dan Hoaks
Dokter Dirga Sakti Rambe, Vaksinolog dan Spesialis Penyakit bersama Cherryl Hatumesen, Penyintas COVID-19, dalam dialog produktif bertema Vaksin: Fakta dan Hoaks /Foto: covid19.go.id/

"Tapi kita tidak tahu, satu tahun lagi bagaimana dampak dari mutasi ini. Oleh karena itu saya tekankan bahwa kita harus konsisten menerapkan protokol pencegahan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) supaya penyebaran Covid-19 ini bisa kita cegah”, terangnya dalam acara Dialog Produktif bertema “Ungkap Fakta Vaksin, Jangan Tertipu Hoaks” yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa 29 Desember 2020.

dr. Dirga menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 tergolong dalam jenis vaksin mati.

Baca Juga: Menyoal Virus Varian Baru, Kebijakan Berbasis Risiko Rekomendasi WHO untuk Cegah Imported Case

“Vaksin mati artinya vaksin yang diberikan kepada tubuh kita tidak ada risiko, atau risikonya nol untuk menyebabkan penyakit. Jadi tidak mungkin ada orang setelah divaksinasi Covid-19 menjadi sakit Covid-19. Itulah keunggulan dari vaksin mati”, ujarnya.

dr. Dirga juga menenangkan masyarakat untuk tidak khawatir akan adanya fenomena ADE (Antibody-dependant enhancement) pada vaksin Covid-19.

“Tapi ternyata ADE dalam berbagai penelitian dan uji klinik vaksin Covid-19 ini tidak terbukti. Sampai sekarang pada semua merek vaksin Covid-19, risiko ini tidak terjadi,” tegasnya.

Baca Juga: Kasus Positif Meningkat Tajam, Wiku Adisasmito Bedah Penanganan 8 Minggu Terakhir

Menurut dr. Dirga, profil keamanan dari proses uji klinik seluruh merek vaksin Covid-19 dilakukan dengan sangat baik. Sehingga tidak ada efek samping yang sangat serius sejauh uji klinik dilakukan.

Sementara itu dalam proses pembuatan vaksin Covid-19, dr. Dirga mengungkapkan bahwa WHO menerapkan standar efektivitas vaksin Covid 50%.

“Dari WHO menetapkan syarat minimal efikasi atau efektivitas vaksin Covid-19 itu 50% sudah bagus. Artinya kalau di bawah 50% vaksin tidak layak diedarkan." ungkapnya.

Halaman:

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: covid19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah