SINARJATENG.COM - Semestinya, Konsep berbangsa dan bernegara harus sesuai dengan karakter bangsa itu sendiri.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Dr Marsudi Syuhud dalam diskusi lintas agama dengan tema "Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam kebhinnekaan" yang dipantau di Jakarta, Ahad.
"Karakter Indonesia ya karakter Indonesia, mungkin berbeda dengan karakter di Timur Tengah, Malaysia, Maroko dan lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Suami Guru PAUD Lakukan Kejahatan Seksual Pada Tiga Bocah di Petamburan
Lebih jauh ia mengatakan setiap orang harus bisa memahami karakter negaranya masing-masing. Dalam hal itu pula, setiap warga negara harus tunduk dan patuh pada aturan atau sesuatu yang telah disepakati bersama.
Oleh sebab itu, ia mengajak semua masyarakat agar jangan mau dipecah belah hanya karena melihat ada berbagai model berbangsa di negara lain. Sebab, hal itu belum tentu sama atau cocok dengan Indonesia yang pluralisme.
Ia mengatakan mulai dari berdirinya Indonesia, para kiai, ulama atau tokoh-tokoh bangsa sudah membahas apa yang paling cocok dengan nusantara.
Baca Juga: Di F1 Musim 2021, Kali Ini Yuki Tsunoda jadi Pembalap Tim Scuderia AlphaTauri Honda
Oleh karena itu, bila ada yang meragukan dan bertanya apakah kondisi saat ini telah sesuai dengan keagamaan masing-masing, maka jawabannya sudah, kata dia.