SINARJATENG.COM – Kini masyarakat yang pergi keluar kota diminta untuk mengikuti rapid test antigen Covid-19.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Manvest) Luhut Binsar Panjaitan.
Padahal sebelumnya rapid test yang beredar di masyarakat yakni rapid test antibodi. Alasannya, Luhut menilai rapid test antigen memiliki sensitivitas yang lebih baik ketimbang rapid test antibodi.
Baca Juga: Pertamina Prediksi Adanya Peningkatan Konsumsi Bahan Bakar Avtur di Wilayah JBT
Lantas, apa perbedaan rapid test antibodi dengan rapid test antigen menurut dunia medis?
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Skup Bandung Raya, dr. Tammy Siarif tak menyangkal pernyataan Luhut soal rapid test antibodi dan rapid test antigen. Secara sensitivitas, memang rapid test antigen lebih akurat ketimbang rapid test andibodi.
“Antigen itu dia bisa mendeteksi adanya virus pada fase dini. Sebelum antibodi keluar, antigen-nya sudah ada dulu,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis 17 Desember 2020.
Baca Juga: Bertugas Berikan Pengetahuan Jaminan Produk Halal, Menag : Satgas Harus Miliki Kemampuan
Ia menjelaskan, kalau diibaratkan virus ini adalah pencuri, maka rapid test antigen ini mendeteksi adanya “pencuri” atau virus dalam diri kita. Sementara rapid test antibodi itu dilakukan untuk mengecek “polisi” atau proteksi alami tubuh kita saat kedatangan makhluk asing.