Menristek/BRIN Sampaikan Sasaran ‘Pokok Pembangunan IPTEK Indonesia 2020-2024'

- 29 November 2020, 13:48 WIB
Menteri Bambang pada saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja (Raker) Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) 2020.
Menteri Bambang pada saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja (Raker) Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) 2020. /Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kemenristek/BRIN

3. Peningkatan kontribusi Iptek sebagai penghela pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (menggapai target pertumbuhan ekonomi 5,4-6 persen pada tahun 2024).

“Untuk mencapai hal yang kita cita-citakan tersebut, maka kita harus bersama-sama ‘Kuatkan Ekosistem Riset Inovasi’ melalui integrasi litbangjirap agar tercipta ekosistem inovasi yang mendorong penelitian bermanfaat dan bernilai tambah, dengan cara melakukan sinergi riset teknologi inovasi antara pemerintah, dunia usaha dan industri, serta komunitas peneliti atau dosen, dan optimalisasi sumber daya IPTEK,” terang Menteri Bambang.

Baca Juga: 7 Kiat Sukses Milenial Calon Pemimpin Masa Depan Ala Gubernur Bank Indonesia

Lebih lanjut Menteri Bambang menjelaskan, untuk menyelaraskan riset inovasi dengan kebutuhan pembangunan, Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045 menjadi semakin penting karena pembangunan nasional membutuhkan perencanaan sektoral untuk mengintegrasikan langkah-langkah yang terpadu dan terintegrasi, khususnya antar Kementerian/Lembaga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaannya.

RIRN difokuskan pada aspek riset dari keseluruhan proses riset di hulu sampai dengan hilir, untuk mencapai visi “Indonesia 2045 Berdaya Saing dan Berdaulat Berbasis Riset”.

Dalam kesempatan yang sama Kemenristek/BRIN juga melakukan ‘Launching Bakti Inovasi Indonesia’ dalam rangka penanggulangan Covid-19, yang ditandai dengan penyerahan sejumlah inovasi anak bangsa untuk menanggulangi pandemi, kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang diwakili oleh Kepala Biro Pengembangan Infrastruktur Wilayah Provinsi DI Yogyakarta dan Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Antisipasi Sengketa Pemilihan 2020, KPU Gelar Rakor Persiapan Penyelesaian Sengketa PHP

Diantaranya adalah GeNose (alat skrining Covid-19 melalui hembusan napas), alat rapid tes RI-GHA, air purifier ATTACT, OST-D (suplemen), wedang uwuh, dan teh jahe. Masyarakat juga dapat menyaksikan berbagai inovasi lain yang telah dikembangkanoleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang berjalan dibawah koordinasi Kemenristek/BRIN, mulai dari alat tes Covid-19, ventilator VENT-I, hingga Robot KECE.

Lebih lanjut Menteri Bambang berharap, lebih banyak pihak swasta yang tertarik untuk berinvestasi untuk meningkatkan inovasi berbasis riset demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Menteri Bambang menyebutkan, dengan mendukung program riset pemerintah, pelaku usaha bisa memperoleh keuntungan dengan memasarkan produk inovatif mereka.

Ini juga memberi mereka fleksibilitas untuk masuk dan bahkan merancang pasar di kemudian waktu.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x