Menkeu Sebut UU Omnibus Law Adalah Solusi untuk Indonesia Maju

- 29 November 2020, 12:00 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan pidato kunci pada acara Seminar Indonesia Emas 2045 dengan tema “Lulus dari Middle Income Trap”, yang diselenggarakan secara virtual pada hari Jumat (27/11)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan pidato kunci pada acara Seminar Indonesia Emas 2045 dengan tema “Lulus dari Middle Income Trap”, yang diselenggarakan secara virtual pada hari Jumat (27/11) /Kementerian Keuangan Republik Indonesia

SINARJATENG.COM - Membangun infrastruktur, reformasi birokrasi, serta memperbaiki iklim investasi adalah upaya membangun perekonomian Indonesia sehingga relatif dalam momentum pertumbuhan yang cukup tinggi Sebelum pandemi COVID-19 menyerang.

Dalam sejarah perjalanan negara-negara yang mampu menembus high income country, mereka memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 8%. Oleh karena itu, Indonesia juga perlu bekerja sangat detail dan betul-betul memiliki determinasi untuk mengatasi persoalan-persoalan struktural yang kerap menghambat kemajuan negara.

“Kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting, pembangunan infrastruktur masih sangat dibutuhkan meskipun kita sudah melakukan pembangunan yang cukup banyak, birokrasi kita perlu disederhanakan dan diefisienkan, regulasi kita juga perlu disederhanakan, serta ekonomi kita perlu untuk ditransformasikan,” jelas Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan pidato kunci pada acara Seminar Indonesia Emas 2045 dengan tema “Lulus dari Middle Income Trap”, yang diselenggarakan secara virtual pada hari Jumat (27/11).

Baca Juga: Antisipasi Sengketa Pemilihan 2020, KPU Gelar Rakor Persiapan Penyelesaian Sengketa PHP

Menkeu menyebut bahwa tantangan untuk mengelola perekonomian suatu negara bukanlah sesuatu yang sederhana, karena perekonomian tidak berjalan secara linier.

Banyak sekali tantangan yang sering terjadi dan berpengaruh bagi perekonomian dalam negeri, seperti krisis finansial di Asia tahun 1997-1998, krisis finansial global tahun 2008-2009, isu geo-political maupun pergantian kepemimpinan dalam suatu negara, isu perang dagang, dan juga saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan luar biasa secara global, yaitu krisis kesehatan akibat COVID-19, yang berimbas pada masalah sosial ekonomi dan keuangan.

Selain itu, Menkeu menambahkan bahwa Indonesia juga masih akan berhadapan dengan tantangan seperti perubahan iklim dan disrupsi teknologi. Indonesia juga dihadapkan pada masalah struktural, seperti produktivitas yang sangat perlu untuk diperbaiki.

Baca Juga: Masih Ada Peluang Bagi yang Belum Dapat BPUM Rp2,4 Juta, Simak Caranya Disini

“Produktivitas itu sangat dibentuk atau dikontribusikan oleh kualitas SDM-nya. Total factor productivity adalah fungsi dari kualitas SDM, apakah mereka memiliki pendidikan skill dan karakter yang mampu memiliki nilai tambah yang tinggi dan kemampuan untuk menggunakan teknologi sehingga mereka mampu menjadi jauh lebih produktif,” ungkap Menkeu.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x