SINARJATENG.COM – Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta seluruh kader PDIP tidak cepat berpuas diri dengan elektabilitas PDIP yang tinggi, sebagaimana dikutip Sinarjateng.com dari Antara.
PDIP menempati posisi teratas berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei.
“Dengan elektoral yang tinggi tersebut, seluruh anggota dan kader PDIP diminta untuk tidak cepat puas diri dan sebaiknya lebih memilih bekerja keras membantu rakyat, dan tiada hari tanpa pergerakan politik,” kata Hasto.
Menurut Hasto, hampir seluruh lembaga survei kredibel karena metodologinya menempatkan elektoral PDIP tertinggi.
“Tentu kami bersyukur, tetapi elektoral sejati partai berada di hati rakyat, karena survei hanyalah alat ukur sesaat, dan yang penting kerja di tengah rakyat dengan penuh keyakinan politik,” ujar Hasto.
Hasto mengatakan hasil survei tersebut jauh lebih obyektif daripada survei yang secara spesifik dilakukan hanya untuk kluster pemilih tertentu seperti pemilih muda, perempuan ataupun segmen pemilih lainnya.
Baca Juga: Ganjar Minta Program Vaksinasi Dipercepat untuk Menyongsong Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Tingginya elektoral PDIP menjaid daya pemicu untuk menyatu dengan rakyat, membangun harapan rakyat di dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini.
“Faktor soliditas kepemimpinan partai, dan aktivitas partai seperti penghijauan, dan gotong royong mengatasi pandemi juga menjadi sebab tingginya elektoral PDI Perjuangan,” kata Hasto.
Lembaga Survei Charta Politika pada Minggu, 28 Maret 2021 merilis survei peta politik Triwulan I 2021.
Charta Politika memperdiksi PDIP sebagai partai politik yang akan paling banyak dipilih oleh masyarakat untuk pemilihan legislatif (pileg).
Baca Juga: Gelar Rakorcab Muslimat NU Pekalongan, Sumarwati Sebut Kekuatan Muslimat NU Luar Biasa
Hasil survei menempatkan PDIP mendapat suara terbanyak dengan perolehan suara 20,7 persen. Diikuti oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebanyak 14,2 persen.
Di posisi berikutnya ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 9,7 persen; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8,2 persen; Partai Golongan Karya (Golkar) 7,8 persen; Partai Nasional Demokrat (NasDem) 5,4 persen; dan Partai Demokrat 4,2 persen.
Tiga partai lain terancam tidak lolos ke parlemen namun berada di atas 1 persen yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,2 persen; Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 1,8 persen; dan Partai Amanat Nasional (PAN) satu persen.
Adapun hasil survei partai-partai lain seperti Partai Perindo, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Berkarya, PKPI, Partai Gelora, Partai Ummat, dan Partai Bulan Bintang (PBB) mendapatkan perolehan suara di bawah 1 persen.***