Jokowi Resmikan Berdirinya BSM, Begini Nasib Nasabah Tiga Bank Syariah BUMN

3 Februari 2021, 14:40 WIB
Merger Tiga Bank Syariah Jadi Bank Syariah Indonesia /brisyariah.co.id

SINARJATENG.COM - Berdirinya Bank Syariah Indonesia merupakan merger tiga bank syariah BUMN di antaranya Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan BRI Syariah. Diawali dengan uji coba atau uji coba awal yang melibatkan tiga kantor cabang dari bank yang berbeda.

Pemerintah telah meresmikan berdirinya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Bank Peresmian ini dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin, 1 Februari 2021.

Meleburnya tiga bank syariah BUMN itu tentu menyisakan pertanyaan yang dapat menilai nasabah. Salah salah satu kebijakan terkait layanan di masa transisi mulai keberlangsungan Senin kemarin.

Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV Hari Ini, Rabu 3 Februari 2021, Jangan Lewatkan Film Terminator 3 dan Universal Soldier

Tiga cabang percontohan tersebut yakni Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Hasanudin (eks Bank Syariah Mandiri), Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat (eks BNI Syariah) dan Bank Syariah Indonesia KC Tangerang BSD City (eks BRI Syariah).

Seperti dikutip dari laman resmi PT Bank BRISyariah Tbk selaku bank yang menerima penggabungan (entitas yang selamat) menjelaskan pihak bank memastikan dana nasabah akan menjamin usai proses merger tersebut.

"Operasional dan layanan untuk nasabah berjalan seperti biasa dan tetap optimal. Nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa. Dana nasabah tetap terjaga dan terjamin," demikian kutipan BRISyariah, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Kebumen, Hari Ini Rabu 3 Februari 2021

Sedangkan proses yang terkait transisi dana atau transaksi nasabah dari bank asalnya ke bank hasil merger akan diumumkan segera setelah ada perubahan operasional dan layanan terkait proses peralihan ke BSI.

"Kami sengaja dalam peralihan ini kenyamanan Anda akan menjadi prioritas dan seluruh dana serta data Anda tetap terjaga dan dijamin sesuai dengan regulasi yang berlaku," tambahnya.

Mengenai kartu debit hingga buku tabungan nasabah dipastikan tidak akan ada perubahan. Nasabah masih bisa memakai kartu debit dan buku tabungan yang sama meski sudah terbentuk BSI. Kemungkinan ada perubahan, namun secara bertahap.

Baca Juga: Menyoal Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Pulau Bali, Sandiaga Uno Usulkan Pinjaman Rp9,9 Triliun

Nasabah tidak perlu melakukan penggantian kartu debit, buku tabungan, dan Hasanah Card pada tanggal efektif merger. Penggantian item-item tersebut akan dilakukan secara bertahap, "jelasnya.

"Seluruh kartu debit dari ketiga bank dan Hasanah Card yang dimiliki saat ini masih dapat digunakan," sambungnya.

Bagi nasabah yang rekeningnya berada di kantor cabang pilot hanya dapat melakukan rekening dan kartu debit di salah satu dari tiga kantor cabang pilot di atas.

Baca Juga: Lakukan Kunjungan ke Mahkamah Agung, Kapolri: Tilang Elektronik Jadi Salah Satu Program Kerja

Sementara bagi cabang nasabah lainnya masih tetap dapat menggunakan kartu yang dimiliki saat ini sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang pilot yang sudah terintegrasi.

"Kami akan menginformasikan nasabah lebih lanjut mengenai hal ini," ujarnya.

Pihak bank juga memastikan untuk uang elektronik berbasis kartu seperti e-Money, Tapcash, dan Brizzi masih dapat digunakan. Tidak akan ada perubahan saldo dan cara pengisian saldo.

Baca Juga: Jadwal Film dan Sepak Bola Hari Ini, Rabu 3 Februari 2021

"Tidak ada perubahan pada urutan terakhir atau cara pengisian saldo dan cara pengisian saldo uang elektronik berikutnya," ungkapnya.

Hasanah Card juga masih dapat digunakan untuk transaksi hingga nasabah menerima Kartu Pembiayaan baru dari Bank Syariah Indonesia. Selanjutnya soal tabungan tabungan dipastikan aman dan dapat digunakan.

Demikian pula dengan deposito masih siap sampai jatuh tempo. "Untuk proses akan diinformasikan lebih lanjut," imbuhnya.

Baca Juga: Lewatkan Makan Malam Justru Bisa Naikkan Berat Badan? Begini Penjelasannys

Adapun terkait bilyet cek dan giro juga dipastikan masih bisa digunakan usai merger.

"Giro yang dimiliki saat ini masih bisa digunakan, bagi nasabah di tiga cabang Integrasi di atas dapat melakukan rekening Giro dan menutup rekening, termasuk giro yang terafiliasi dengan rekening pembiayaan. Cek dan Bilyet Giro (BG) masih dapat digunakan sampai dengan buku habis atau rekening ditutup dalam rangka proses aksinya, "terangnya.

Akan tetapi, untuk transaksi di ATM, nasabah yang diminta tetap menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank selama proses Integrasi masih berjalan. Namun, nasabah tetap dapat menggunakan ATM dari jaringan ATM yang in, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.

Baca Juga: Fatayat NU Jepara Diminta Dukung Vaksinasi Covid-19

Untuk layanan mobile banking dan internet banking dari masing-masing bank tetap dapat digunakan dan diakses oleh nasabah sampai dengan informasi selanjutnya.

Terakhir, terkait layanan pembiayaan untuk nasabah juga tetap berjalan seperti biasa dan tetap optimal. Untuk pengajuan Pembiayaan baru dapat diajukan ke cabang Bank Syariah Indonesia yang terdekat.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler