Usai Dilantiknya Joe Biden, Kepala BKPM Ikut Berikan Tanggapan

25 Januari 2021, 21:56 WIB
Kepala BPKM Bahlil Lahadalia menilai bahwa Joe Biden jadi Presiden AS tak berdampak signifikan terhadap investasi AS di Indonesia. /Twitter.com/@bahlillahadalia

SINARJATENG.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memberikan penilaian mengenai Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden.

Meskipun komunikasi harus tetap dijaga demi hubungan kerja sama ekonomi yang lebih baik ke depannya, Joe Biden dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap arus investasi Negeri Paman Sam ke Indonesia.

Penilaian tersebut disampaikannya dalam konferensi pers virtual, Senin, 25 Januari 2021.

Baca Juga: Vaksin mRNA Lebih Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui? Berikut Penjelasannya

Menurut Bahlil, sepanjang 2020, AS masuk dalam urutan ke delapan yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia. Realisasi investasi AS pada periode 2020 mencapai 749,7 juta dolar AS dari 1.471 proyek investasi.

"Dalam sejarah, PMA (Penanaman Modal Asing) kita dari Amerika lima tahun terakhir, (dari Partai) Republik atau Demokrat yang menang itu tidak terlalu berdampak signifikan terhadap realisasi investasi Amerika di Indonesia. Saya pikir landai-landai saja," jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, mantan Ketua Umum Hipmi itu menilai terpilihnya Joe Bidden tidak membuat Indonesia khawatir, khususnya dari sisi investasi.

Baca Juga: Deteksi Covid-19, PT KAI Akan Gunakan GeNose C19 untuk Dukung Kreativitas Anak Bangsa

"Tidak ada sesuatu yang membuat kita khawatir, namun dengan hadirnya Joe Bidden ini mungkin bisa membuat suatu kondisi yang lebih baik. Itu harapan kita, tapi tidak tahu juga arah kebijakannya seperti apa," imbuhnya.

Dilansir dari Galamedia News dengan judul Pasca Terpilihnya Joe Biden Tak Akan Berdampak pada Investasi AS di Indonesia, Landai-Landai Saja, Jika merujuk data-data yang ada, ia mengatakan seharusnya tidak ada masalah atau kekhawatiran soal terpilihnya Presiden Joe Bidden. Ia mengatakan yang terpenting untuk dilakukan adalah menjaga komunikasi demi hubungan kerja sama ekonomi yang lebih baik ke depan.

"Kalau saya lihat data-data terakhir, landai-landai saja ya, tidak ada masalah, tinggal bagaimana kita lakukan pola komunikasi yang baik," kata Bahlil seperti dikutip Antara. ***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler