Erick Thohir Minta Bio Farma Tingkatkan Kemampuan hingga Kapasitas Produksi Vaksin

8 Januari 2021, 20:45 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau penyimpanan vaksin Covid-19 di Biofarma /(BUMN.go.id)

SINARJATENG.COM - Jutaan vaksin corona di sediakan Pemerintah Indonesia telah untuk vaksinasi Covid-19 di Tanah Air.

Pada Senin 4 Januari 2021 lalu, produsen vaksin terkemuka dan terbesar di Asia Tenggara milik BUMN, PT Bio Farma (Persero) mendistribusikan vaksin corona ke seluruh penjuru negeri.

Untuk melancarkan vaksinasi Covid-19, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta PT Bio Farma (Persero) meningkatkan kemampuan dan memacu kesiapan kapasitas produksi.

Baca Juga: Catat! Ini 16 Pertanyaan yang akan Diajukan Petugas Kepada Penerima Vaksinasi Covid-19

Selain itu, Erick Thohir juga meminta PT Bio Farma untuk meningkatkan pengamanan rantai dingin dan distribusi vaksin guna mendukung program vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir di kantor pusat PT Bio Farma, Bandung.

“Saya perintahkan Bio Farma yang memiliki peran strategis dalam mendukung program vaksinasi Covid-19 ini untuk terus memperkuat persiapan kapasitas produksi vaksin, penanganan cold chain, dan distribusi,” ujarnya di Bandung, Jawa Barat, Kamis 7 Januari 2021 seperti dilaporkan PMJNews.

Baca Juga: Anies Baswedan Kunjungi RS Fatmawati, Begini Kondisi Penanganan yang Ada

Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir juga meninjau command center, penyimpanan dan distribusi secara realtime berbasis teknologi Internet of Things (IoT), fasilitas produksi, dan penyimpanan vaksin Covid-19 di produsen vaksin terkemuka dan terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Menurutnya, dengan memanfaatkan IoT yang dimiliki Holding BUMN Farmasi tersebut, seperti barcode 2 dimensi, GPS, sensor suhu ruangan penyimpan vaksin dan armada distribusi, serta sejumlah infrastruktur lainnya, maka upaya peningkatan dan percepatan dapat dilakukan.

“Ada sistem sensor behaviour yang memantau gerakan armada, kondisi kendaraan, dan personel pengantar vaksin, baik saat pengiriman vaksin mulai dari gedung distribusi Bio Farma secara realtime, hingga titik akhir pengantaran ke Dinkes (dinas kesehatan) Provinsi, Kota/Kabupaten, atau Faskes (fasilitas kesehatan),” katanya menerangkan.

Baca Juga: PSBB Jateng Siap Diterapkan Mulai 11-25 Januari 2021

Di samping itu, Erick Thohir juga mengapresiasi penggunaan IoT untuk memonitor produksi, suhu di tempat penyimpanan hingga truk pengiriman, dan distribusi vaksin secara akurat dan real-time.

“Tidak hanya urusan penyediaan dan produksi, yang juga menjadi misi penting Bio Farma adalah menjaga mutu dan ketepatan waktu hingga pengiriman terakhir ke seluruh provinsi,” katanya menerangkan.

“Jangan sampai gagal. Ini demi Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Sabun Muka Arang Produksi Lokal Mampu Bersihkan Wajah dari Polusi

Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Erick Thohir ke Bandung, Minta Bio Farma Tingkatkan Kemampuan hingga Kapasitas Produksi Vaksin, Seperti diketahui, pemerintah Indonesia telah menganggarkan pengadaan vaksin corona mencapai Rp73 triliun.

Sekira 400 juta dosis vaksin corona bakal didatangkan oleh pemerintah dari empat perusahaan vaksin antara lain Sinovax, Novavax, AstraZeneca, dan BioNTech Pfizer.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler