Libur Panjang Kerap Picu Lonjakan Kasus, Satgas Ingatkan Dampak Lanjutannya

19 Desember 2020, 22:07 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. /KPC PEN

SINARJATENG.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, mobilitas yang dilakukan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 sangat berisiko.

Selain berisiko, hal itu juga membahayakan pelaku perjalanan karena tidak ada yang tahu dari mana Covid-19 berasal.

Berkaca dari beberapa libur panjang, perlu berpikir dua kali sebelum melakukan perjalanan antar kota pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini.

Baca Juga: Gratis Tanpa Syarat, Badan POM Kawal Ketat Keamanan dan Efektivitas Vaksin Covid-19

Pasalnya, momen libur panjang acap memicu peningkatan kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

“Lonjakan kasus positif bukanlah hal yang patut diremehkan mengingat lonjakan kasus ini membawa dampak lanjutan lainnya seperti berkurangnya jumlah tempat tidur di isolasi maupun ruang ICU, di mana di beberapa daerah kapasitasnya sudah di atas 70 persen terisi,” katanya dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta.

Dampak lanjutan lainnya kata Wiku, bertambahnya tugas penanganan dari para petugas kesehatan, bertambahnya potensi penularan, dan bertambahnya korban jiwa akibat Covid-19.

Baca Juga: Seni Saat Pandemi, Ivanka Slank : Jaga Kesehatan Untuk Terus Berkarya

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang menyusun kebijakan perjalanan selama periode liburan panjang termasuk syarat testing bagi pelaku perjalanan menggunakan tes swab antigen yang diakui sebagai alat screening Covid-19 oleh Badan Kesehatan Internasional (WHO).

“Satgas menyadari beberapa bagian dari peraturan ini terkesan sulit dijalankan. Tapi masyarakat harus menyadari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bertujuan melindungi masyarakat dan mencegah lonjakan kasus Covid-19,” jelasnya.

Setelah kurang lebih 10 bulan menghadapi pandemi, pemerintah dan masyarakat disebutnya telah bergotong-royong untuk mengaplikasikan perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) sebagai perisai penting dalam meminimalisir penularan Covid-19.

Baca Juga: Hari Migran Internasional, Penghargaan IMWA Diberikan Kemnaker pada Pelindung PMI

Wiku menyebut perisai 3M tersebut nantinya akan diperkuat dengan kehadiran vaksin Covid-19. Meski saat ini vaksin Covid-19 sudah dalam tahap pengujian, dia mengakui bahwa tantangan lain yang akan datang adalah memastikan seluruh masyarakat memiliki akses terhadap vaksin tersebut.

“Presiden Joko Widodo pada Rabu kemarin telah mengumumkan bahwa pemerintah berkomitmen menyediakan vaksin Covid-19 secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.***

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: covid19.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler