Vaksin Corona Sinovac Ada di Bandung, Sasaran Awal Zona Merah Jawa Barat

7 Desember 2020, 21:15 WIB
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac disimpan di Kantor Pusat Bio Farma Bandung, Jabar.* /Dok.Biro Pers Setpres

SINARJATENG.COM - Meyoal penyuntikan vaksin corona Sinovac yang sudah disimpan di PT Bio Farma, Kota Bandung. Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, pihaknya sudah siap.

Namun untuk jumlah dan waktu pelaksanaan masih menunggu instruksi pusat.

"Untuk jumlah kita belum tahu persis sesuai kriteria pertama, usia 18- 59 tahun. Di Jabar katakan 60 persen jumlah penduduk di angka 25 - 26 juta, dengan kriteria yang disampaikan pertama," ujar Setiawan pada wartawan di Hotel Pullman, Kota Bandung, Senin, 7 Desember 2020.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 9 Desember 2020, 36.000 Petugas di Tasikmalaya Jalani Rapid Test

Menurut dia, sasaran di zona merah Jawa Barat akan diprioritaskan dalam mendapatkan vaksin corona.

"Kami paham betul ini harus ada prioritas, jadi prioritasnya zona merah lalu dari zona merah tersebut kita kriteriakan lagi yang paling visible artinya berapa. Misal di Bodebek 2,6 juta di Bodebek yang kita prioritaskan kemudian di Bandung Raya," ucap dia.

Diakui Setiawan, terkait kesiapan pihaknya sudah melakukan simulasi-simulasi di puskesmas, di dua kota dan satu kabupaten.

Baca Juga: Bersama Hadapi COVID-19, Orang Kaya di Argentina Ramai-ramai Beri Bantuan

"Dari simulasi itu ketahuan bahwa kita melakukan vaksin secara massal di puskesmas itu kurang, puskesmas space-nya terbatas dari hasil simulasi ketahuan bahwa setiap individu yang divaksin itu memerlukan waktu 30 menitan ke atas, waktu tunggu tersebut ketika hadir masyarakat yang ingin divaksin lagi itu terjadi penumpukan," tutur dia.

Seyogyanya, lanjut dia, sesuai dengan arahan gubernur, pemaksinan ini bisa dilaksanakan di ruangan besar misal di gelanggang olahraga dan gedung besar lainnya.

"Nah, ini harapan kami tapi vaksin datang bertahap kami memprioritaskan di Jabar, daerah yang berisiko tinggi dulu bila ada kuota vaksin yang disampaikan pemerintah pusat," kata dia.

Baca Juga: Terbalik Saat Angkut 23 Orang, Perahu Menuju Sungai Rindu Menewaskan Sorang Balita

Dia menambahkan, dengan hadirnya vaksin tahap pertama dan 15 juta dosis bahan vaksin nanti bisa berbarengan dengan pertumbuhan ekonomi.

"Ini regulasinya harus dibenahi, makanya ini baik di awal triwulan sekarang," ujar dia.***

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler