Penangkapan Pelaku Konflik Berdarah Sulteng, Pembunuhan Dilakukan Langsung Pimpinan Teroris MIT

29 November 2020, 22:45 WIB
Kelompok Teroris MIT Pimpinan Ali Kalora Bunuh Empat Warga di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu, 28 November 2020. Tongoa Sigi Sulteng /Humas Polri

SINARJATENG.COM - Empat orang warga di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah diduga menjadi korban pembunuhan dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Para korban itu dieksekusi langsung oleh Ali Kalora.

Konflik Berdarah itu telah memunculkan teror di masyarakat, tindakan itu sangat tidak manusiawi dan telah melanggar HAM.

Baca Juga: Koalisi Jaringan Masyarakat Sipil Desak Usut dan Tangkap Konflik Berdarah Sulteng

Polisi membenarkan pernyataan bahwa tindakan tersebut bertujuan untuk menyebarkan teror di masyarakat.

"Jadi mereka kadang-kadang suka melakukan aksi secara acak. Namanya teroris, jadi melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat," ungkap Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Didik Suparnoto saat dikonfirmasi, Sabtu 28 November 2020.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi pembunuhan itu pertama kali dilaporkan oleh Ulin, seorang saksi yang juga merupakan anak dari korban.

Baca Juga: Wakapolda Kalsel Lakukan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Tanbu Jelang Pilkada

Kejadian terjadi sekitar pukul 09.00 WITA di kediaman korban di Dusun ST 2 Lewono. Kala itu, kelompok teroris sempat menyandera ayah dan ibu Ulin, Yasa dan Nei. Kemudian Ulin dan suaminya, Pino.

Ulin berhasil melarikan diri. Hanya saja, Ali Kalora cs telah mengeksekusi korban yang lain. Tercatat, empat korban tewas dengan kondisi nahas. Selain itu, pelaku juga sempat membakar salah satu rumah di sekitar perkampungan itu.

"Ada empat itu yang meninggal, atas nama Yasa kemudian Pinu, Naka dan Pedi," ungkap Ulin.

Baca Juga: GP Ansor Ingatkan Jangan Kendor Tegakkan Pelaksanaan Prokes

Polisi masih mendalami kasus tersebut. Diduga kuat ada tiga orang buron dari kelompok MIT yang diduga terlibat dalam aksi pembunuhan itu. Para pelaku pun melarikan diri ke arah hutan usai melakukan aksinya.

"Dari kemarin sampai dengan saat dengan saat ini, personel Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT yang telah melakukan teror," jelas Kombes Pol. Didik.

Diketahui Ali Kalora menjadi pimpinan MIT setelah pimpinan sebelumnya, Santoso, tewas di tangan aparat.

Baca Juga: Risiko Kecil dalam Tembakau Alternatif, Potensial Gantikan Rokok Konvensional

Terakhir, Aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala menembak mati dua anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, yang pernah masuk Kota Palu, Sulawesi Tengah. Keduanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kapolda Sulteng Irjen Pol Drs. Abdul Rakhman Baso, S.H., mengatakan dua anggota MIT itu ditembak di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Kedua DPO inisial W alias A alias B dan AA alias A, dan ketika dilakukan penangkapan mereka melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur yang menyebabkan kedua anggota MIT meninggal dunia," ungkap Irjen Pol. Abdul mengutip Antara, Selasa 17 November lalu.

Baca Juga: Post Assessment Wujudkan SDM Polda Kaltim yang Unggul

Masih ada 11 orang anggota MIT yang diburu oleh aparat keamanan. Polisi pun mengimbau agar mereka segera menyerahkan diri.***

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: Polri.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler