Kenaikan Kasus Masa Pandemi Tecepat di Korea Selatan, 10 Hari Tembus 60.000 Kasus

- 31 Desember 2020, 22:34 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/visuals3Dde

SINARJATENG.COM – Kamis, 31 Desember 2020 kasus Covid-19 Korea Selatan totalnya menembus angka 60.000.

Hal tersebut dikarenakan kasus baru meningkat dengan begitu cepat dan mengkhawatirkan.

Hal tersebut tetap terjadi meskipun pembatasan yang lebih ketat telah diberlakukan menjelang musim liburan akhir tahun.

Baca Juga: Malam Pergantian Tahun, Satgas Covid-19 diminta Intensifkan Razia Protokol Kesehatan

Pada hari sebelumnya jumlah kasus harian baru di Korsel berada di angka 967 dengan total 60.740.

Hal tersebut merupakan data menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Jumlah tersebut melampaui ambang batas 11 bulan setelah kasus pertama yang dikonfirmasi pada 20 Januari.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Terkini, Per 30 Desember 2020 Pasien Sembuh Capai 603.741 Orang

Dilansir Pikiran-Rakyat.com (PR) dari The Korea Times, total 900 orang telah meninggal karena virus yang sangat menular.

Hanya butuh 10 hari untuk meningkatkan angka dari 50.000 menjadi 60.000 teratas, menandai kecepatan pandemi tercepat di negara ini.

Beban kasus virus meningkat dari 20.000 pada 1 September, menjadi 30.000 pada 20 November, dan menjadi 40.000 pada 10 Desember.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Sampaikan Ancaman Test Antibody, Antigen, Bahkan Swab Jika Ada Kerumunan

Kasus harian telah merenggut nyawa sekira 1.000 selama seminggu terakhir karena infeksi klaster massal, yang melibatkan beberapa pusat perawatan senior dan penjara Seoul.

Jumlah kasus harian pertama kali melampaui 1.000 pada 13 Desember dan mencapai rekor tertinggi 1.241 pada Natal, dan lebih cepat dari perkiraan pihak berwenang.

Gelombang ketiga pandemi telah menimbulkan tantangan yang lebih besar terhadap upaya antivirus karena infeksi sporadis di berbagai pengaturan komunitas mempersulit pelacakan rute penularannya dibandingkan dengan wabah sebelumnya.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Sampaikan Ancaman Test Antibody, Antigen, Bahkan Swab Jika Ada Kerumunan

Korea menghadapi gelombang pertama wabah yang terkait dengan sebuah gereja di kota tenggara Daegu pada akhir Februari dan awal Maret.

Gelombang kedua mencengkeram negara itu pada akhir Agustus yang berasal dari gereja di Seoul utara dan unjuk rasa anti-pemerintah.

Penularan virus telah dipercepat bulan ini meskipun ada pembatasan yang lebih ketat karena musim dingin memberikan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi virus dan melemahkan sistem kekebalan masyarakat.

Baca Juga: Menyoal Pengawasan Ketat dan Aturan Wajib Penerbangan Internasional Bagi WNI dan WNA

Para ahli mengungkapkan kekhawatiran atas infeksi massal di antara pusat perawatan senior yang bisa meningkatkan jumlah pasien sakit kritis dan kematian secara tajam.

“Orang lanjut usia yang menderita penyakit kronis rentan terhadap infeksi kelompok dan lebih mungkin menderita gejala parah yang dapat menyebabkan kematian,” kata Kim Woo-joo, spesialis penyakit menular di Universitas Korea Seoul.

“Fasilitas perawatan lansia tidak memiliki peralatan medis yang cukup dan staf yang dibutuhkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala serius,” ucapnya.

Baca Juga: 79 Kasus Pita Cukai Rokok Berhasil diungkap Oleh KPPBC Kudus

Menambah kesengsaraan pada upaya antivirus, Korea telah melaporkan lima kasus varian virus corona baru yang pertama kali dilaporkan di Inggris.

Pemerintah mengatakan akan menangguhkan semua penerbangan dari London ke Incheon hingga 7 Januari, sambil membuat semua penumpang yang masuk dari Inggris dan Afrika Selatan menyerahkan dokumen yang membuktikan bahwa mereka dites negatif untuk Covid-19.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat berjudul Kasus Harian Meningkat Pesat, dalam 10 Hari Covid-19 di Korea Selatan Tembus 60.000, Penularan virus tidak menunjukkan tanda-tanda letup meskipun telah dilakukan pembatasan virus yang ketat yang bertujuan untuk meminimalkan aktivitas masyarakat.

Baca Juga: Doktor Sampaikan Masyarakat Harus Dapat Informasi yang Benar Soal Vaksin Covid-19

Wilayah metropolitan Seoul telah menerapkan aturan jarak sosial level 2.5 yang tertinggi kedua di bawah skema lima tingkat, dan aturan Level 2 di seluruh negara sejak 8 Desember.***

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x