4. Emotional Rest
Jika ada yang bertanya, "bagaimana kabarmu?" kemudian kamu menjawab baik-baik saja. Katakanlah secara jujur jika memang kamu sedang tidak baik-baik saja. Hal itu pertanda kamu membutuhkan istirahat emosional. Maka yang dapat kamu lakukan adalah bercerita ke sahabat, menemui psikologi atau orang profesional lainnya.
Baca Juga: Lindungi Anak dari Eksploitasi Seksual Online
5. Social Rest
Terlalu lelah bersosialisasi? atau lelah dengan orang-orang yang berprasangka selalu negatif terhadap diri kita? Maka hal yang bisa kamu lakukan adalah quality time with loved ones, cut off teman toxic, tentukan teman yang kamu butuhkan.
6. Creative Rest
Setiap hari selalu diminta ide-ide kreatif? selalu diminta ide baru namun tidak ada yang keluar karena terlalu jenuh. Maka yang dapat lakukan adalah seperti berganti rutinitas, jalan-jalan di wisata alam, mendengarkan musik, membaca buku atau memasak.
7. Spiritual Rest
Merasa distanced dengan makna aktivitas sehari-hari? Merasa tidak tenang dan gelisah? Hal itu pertanda kamu butuh istirahat spiritual. Maka yang bisa kamu lakukan seperti beribadah dengan khidmat, lakukan self-discovery atau mencoba volunteering.
Baca Juga: 3 alasan Kenapa Kamu Harus Menghentikan Perfeksionisme