Berhati-Hatilah Bagi Pengguna Rokok Elektronik Karena Lebih Berisiko Terkena Covid-19

- 5 Juni 2021, 21:16 WIB
ilustrasi vape
ilustrasi vape /

Ketika merokok, individu harus membuka masker agar bisa menghembuskan asap, sehingga risiko tertular juga lebih besar.

Dalam webinar tersebut, dia mengemukakan mitos dan fakta dari rokok elektronik yang biasanya dikonsumsi oleh anak muda.

Baca Juga: Sudah Dikremasi, Wanita Korban Covid Ini Pulang ke Rumah Mengejutkan Keluarganya

Dia membantah anggapan bahwa rokok elektronik merupakan alat bantu untuk berhenti merokok.

Ada rokok elektronik yang mengandung nikotin, yang dipakai adalah garam nikotin yang memungkinkan penghirupan dosis nikotin lebih tinggi. Satu mini pod nikotin pada rokok elektronik sama dengan 20 rokok konvensional.

Nikotin pada rokok elektronik juga bisa menyebabkan ketergantungan. Dia mengingatkan, Organisasi Kesehatan Dunia menegaskan rokok elektronik berpotensi jadi pintu gerbang remaja menggunakan rokok konvensional dan narkoba.

Baca Juga: 4 Mobil Dinas DPRD Pemalang Belum Dikembalikan, Tatang Kirana Sebut Akan Ambil Paksa

Kehadiran rokok elektronik menyebabkan perilaku merokok di masyarakat jadi sesuatu yang normal.

Dia memaparkan, rokok elektronik memang menarik hati generasi muda karena tampilan, alat hingga rasanya. Namun, pengguna rokok elektronik justru cenderung bisa menggunakan rokok konvensional kelak.

"Dari penelitian, pengguna rokok elektronik selama sebulan, kemungkinan 7 kali lebih besar merokok konvensional di masa depan. Ujung-ujungnya jadi perokok juga," katanya.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah