Begini Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Buat Resolusi Keuangan yang Baik

- 31 Januari 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi uang Rupiah kertas.
Ilustrasi uang Rupiah kertas. /Pixabay/Mohamad Trilaksono

Perusahaan riset pasar IDC, merilis laporan bahwa pada kuartal ketiga 2020 pertumbuhan penggunaan smartphone mencapai 49 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan 21 persen dari periode yang sama tahun lalu. Selain itu, diprediksi penggunaan smartphone di Indonesia akan terus meningkat hingga mencapai 89,2 persen dari populasi Indonesia pada tahun 2025.

Hal ini sejalan dengan fenomena terkini di mana semakin banyak orang yang tak ragu lagi untuk membeli dan melengkapi dirinya dengan gadget yang lebih mutakhir, guna memastikan kelancaran work-from-home, school-from-home atau sekedar mendapatkan kualitas hiburan terbaik untuk mengusir rasa bosan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Cegah Covid-19, KKN UIN Walisongo Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Desa Kalikangkung

Namun, frekuensi penggunaan gadget yang semakin tinggi tentunya dapat meningkatkan risiko terhadap gadget itu sendiri seperti terjadinya kerusakan, kehilangan, dan sebagainya.

Setiap gadget memiliki potensi untuk mengalami kerusakan dan seringkali biaya reparasinya tidak murah. Apalagi bila mengalami kehilangan, sudah pasti menjadi beban biaya yang cukup mengganggu keuangan karena harus membeli yang baru.

"Kita bisa melihat dampak dan risiko yang sangat nyata akibat terjadinya pandemi. Tahun ini kita harus lebih berhati-hati. Oleh karena itu, satu hal yang tidak boleh terlupakan adalah memiliki perlindungan ekstra seperti asuransi karena penyakit, musibah dan bencana bisa terjadi kapan saja dan dapat mengganggu cash flow," kata Metta Anggriani.

Baca Juga: KNTI Pemalang Tetapkan 5 Program Prioritas Bagi Nelayan untuk Tingkatkan Kesejahteraan

Salah satu produk asuransi yang tidak diketahui orang banyak adalah perlindungan terhadap gadget.

"Manfaat perlindungan gadget yang ditawarkan oleh masing-masing penyedia asuransi berbeda-beda. Tapi biasanya, manfaat paling umum adalah perlindungan terhadap risiko kerusakan accidental yang bersifat fisik seperti retak pada layar smartphone, kerusakan akibat terkena cairan, dan melindungi gadget dari pencurian," kata Mariani Solihah, Head of Partnership Affinity, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia.

Selain menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku dan kebutuhan di masa pandemi, perencanaan keuangan di tahun 2021 harus disiapkan juga untuk mengantisipasi tantangan lainnya. Salah satunya adalah risiko banjir yang seringkali terjadi di awal tahun.

Halaman:

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah