Gula atau Madu, Mana yang Lebih Baik Untuk Kesehatan?

2 Januari 2021, 09:50 WIB
Ilustrasi madu. * /PIXABAY/

SINARJATENG.COM - Tak sedikit juga orang yang setuju jika madu adalah pemanis alami yang lebih baik ketimbang gula.

Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang anjuran untuk mengurangi gula harian, sehingga alih-alih menggunakan gula, Anda menambahkan madu sebagai pemanis minuman Anda.

Tidak hanya itu, madu dipercaya dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit sementara gula hanya membuat perut semakin buncit saja.

Baca Juga: Berikut Panduan Sehat Mental dan Fisik di Tengah Pandemi Tahun 2021

Tapi, antara madu atau gula, manakah yang lebih sehat untuk dikonsumsi? Apakah benar madu lebih baik ketimbang gula?

Madu atau gula sama-sama termasuk jenis pemanis alami yang sering digunakan untuk membuat makanan atau minuman memiliki rasa manis.

Pada dasarnya, madu atau gula juga mempunyai kandungan yang sama, yaitu terdiri dari fruktosa dan glukosa.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Ajak Masyarakat Dukung Vaksinasi dengan Harapan Pandemi Covid-19 Teratasi Pada 2021

Meski kadar kedua jenis karbohidrat tersebut berbeda di dalam madu dan gula.

Madu memiliki sekitar 40% fruktosa dan 30% glukosa. Sementara gula mengandung 50% fruktosa maupun glukosa.

Hal ini menandakan bahwa keduanya dapat membuat kadar gula darah Anda meningkat dengan cepat, sebab fruktosa dan glukosa adalah karbohidrat yang mudah dicerna.

Baca Juga: 14 Stasiun Daop 4 Semarang Lakukan Kebijakan Pemesanan Tiket KA Melalui Aplikasi KAI Acvess

Namun memang, nilai indeks glikemik pada gula sedikit lebih tinggi ketimbang madu, karena gula memiliki kandungan glukosa yang lebih tinggi. Tetapi hal tersebut tak membuat keduanya jauh berbeda.

Beberapa orang percaya bahwa madu lebih baik dan sehat untuk dikonsumsi ketimbang gula. Hal ini disebabkan karena madu mempunyai kandungan gizi lain selain fruktosa dan glukosa, yaitu:

Mineral, seperti magnesium dan kalum Antioksidan

Baca Juga: CDC Jelaskan Cara Kerja Vaksin Covid-19

Beberapa jenis vitamin

Bahkan sudah ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa madu – khususnya madu hitam – dapat membantu meredakan gejala batuk dan pilek serta mengatasi alergi akibat makanan. Lalu apakah hal ini membuat madu lebih baik ketimbang gula?

Memang, dalam hal ini madu lebih baik gula, sebab gula tidak mengandung zat gizi lain selain jenis karbohidrat sederhana dan kalori.

Baca Juga: Kasus Parodi Lagu Indonesia Raya, Polri Ringkus MDF Pelaku Asal Cianjur

Namun, kalori yang terkandung di dalam madu lebih tinggi dari pada gula. Sebagai contoh, satu sendok teh gula mengandung 49 kalori, sedangkan satu sendok teh madu terdapat sekitar 64 kalori.

Memang, madu memiliki manfaat lainnya yang baik untuk kesehatan. Namun, mengingat keduanya adalah pemanis alami yang mengandung jenis karbohidrat sederhana – dengan mudah membuat kadar gula darah meningkat – maka baik madu maupun gula, keduanya harus Anda batasi konsumsinya.

Selain itu, konsumsi madu atau gula akan membuat berat badan Anda bertambah, menimbulkan masalah pada kesehatan mulut dan gigi, serta meingkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes mellitus.

Baca Juga: Jadi Barang Kerajinan di Pasar Internasional, Kemenperin Tingkatkan Nilai Tambah Kulit Buaya

Jadi, tak ada yang lebih baik dari keduanya, apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak.

Oleh karena itu, Anda harus membatasi asupan madu atau gula harian Anda.

Bahkan bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit diabetes, Anda harus menghindari madu atau pun gula karena sangat buruk bagi kadar gula darah Anda.

Baca Juga: Curug Lawe Secepit, Keindahan Surga Tersembunyi di Tengah Hutan Alami

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan konsumsi gula atau pemanis sebaiknya tak melebihi 50 gram per hari atau setara dengan 5-9 sendok teh.

Dilansir dari Arah Kata dengan judul Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan, Madu atau Gula?, Bila Anda penderita diabetes, Anda juga bisa menggunakan pemanis buatan yang tidak membuat gula darah melonjak.

Namun, tetap saja lebih baik untuk tidak mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak.*** (Ahmad Ahyar/ Arah Kata)

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Arah Kata

Tags

Terkini

Terpopuler