Sempat Anjlok hingga 50-60 Persen, Lalu Lintas di Jalan Tol Mulai Pulih Mendekati Normal

- 22 November 2020, 13:57 WIB
Arus lalulintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Arus lalulintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek. /ANTARA/Ali Khumaini/

SINARJATENG.COM - Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan dari awal 2020 ini telah menyerang banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari.

Aspek infrastruktur juga mengalami penurunan akibat wabah mematikan ini, selain industri otomotif dan lainnya.

Tercatat bahwa pandemi Covid-19 ikut menghantam sektor lalu lintas (traffic) yang terjadi di jalan sehari-harinya.

Baca Juga: Satu dari Enam Orang Asia Pemenang Jonathan B Postel Service Award adalah Asal Indonesia, Siapa?

Angka para pengguna yang menggunakan jalan tol sempat turun drastis pada masa-masa awal pandemi Covid-19.

Hal ini terjadi dikarenakan adanya pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pada awal tahun hingga tengah tahun 2020.

Dilansir dari Pikiran Rakyat berjudul Sempat Turun karena Pandemi, Lalu Lintas di Jalan Tol Kini Merangkak Mendekati Normal, jumlah para pengguna jalan tol ini sempat turun hingga 50-60 persen.

Baca Juga: Tantangan Realisasi Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMK Jawa Barat di Tengah Pandemi Covid-19

Namun kini, Kementerian PUPR mencatat bahwa di kuartal tiga dan memasuki kuartal empat 2020, lalu lintas kendaraan di jalan tol mulai pulih, bahkan kembali normal.

Kepala BJPT Danang Parikesit menjelaskan bahwa kebangkitan lalu lintas di jalan tol ini dipengaruhi oleh dua hal.

Pertama ialah keyakinan pengguna (consumer confidence) dan keyakinan investor (investor confidence).

Baca Juga: Rilis dengan Fitur Baru, All New Honda Scoopy dibandrol Mulai Rp 20,3 Juta

"Kita melihat dua hal. Pertama adalah consumer confidence. Traffic recovery di jalan tol relatif cepat karena masyarakat yakin bahwa sektor ini (jalan tol) adalah sektor yang aman untuk digunakan layanannya, seperti adanya protokol kesehatan, dan sebagainya.

"Selanjutnya investor confidence, yang meyakini adanya recovery cepat di industri ini, daya tahan (resilience) terhadap risiko bisnis ini tinggi," ujar Danang Parikesit.

Danang berharap bahwa pemulihan ini dapat menggairahkan kembali pembangunan jalan tol dan mendukung konektivitas infrastruktur besar dan transportasi yang dekat dengan kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Di Kampung Budaya, Rajut Asa dan Harapan

"Konsumsi memang melambat di awal, tapi akan recovery cepat, apalagi dengan adanya teknologi. Lelang terus berjalan.

"Dan sektor ini diharapkan jadi salah satu penghela investasi nasonal yang cenderung melambat di kuartal satu dan dua. Mudah-mudahan consumer dan investor confidence terjaga," katanya.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah