Menteri Keuangan Sri Mulyani: Pertumbuhan Pendapatan Negara Mei 2021 Membaik  

- 22 Juni 2021, 21:41 WIB
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020, Jumat (04/12/2020) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020, Jumat (04/12/2020) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. /Biro Pers Setpres/Rusman

 

 

SINARJATENG.COM - Pertumbuhan pendapatan negara bulan Mei 2021 membaik. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut tercapai seiring peningkatan kinerja belanja dan investasi untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN), meningkatnya pertumbuhan pajak dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta terjaganya kepabeanan dan cukai.

Penerimaan pajak membaik dari pagu Rp1.229,6 triliun realisasinya Rp459,6 triliun atau 37,4 persen dari target, meningkat 3,4 persen dari nominal pajak yang dikumpulkan pada Mei tahun 2020.

“Jadi kalau dibandingkan year-on-year ada peningkatan. Tentu ini adalah sangat baik karena saat ini proses pemulihan dan peningkatan pajak ini tentu harus berjalan secara alamiah sedikit demi sedikit bersamaan dengan insentif yang terus kita berikan juga kepada perekonomian,” jelas  Menkeu, dikutip dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa 22 Juni 2021.

Baca Juga: Unjuk Rasa Tes Swab Antigen Masih Berlanjut, Pos Penyekatan di Jembatan Suramadu Dilempari Petasan

Untuk penerimaan bea cukai, dari pagu sebesar Rp215 triliun terealisasikan Rp99,32 triliun atau 46,2 persen dari target. Realisasi pendapatan bea cukai tumbuh 21,6 persen dari target.

Rinciannya, bea masuk tumbuh 3,56 persen dipengaruhi oleh tren kinerja impor nasional yang meningkat, cukai tumbuh 11,9 persen didorong pertumbuhan Cukai Hasil Tembakau, dan bea keluar tumbuh 844,6 persen didorong oleh peningkatan ekspor komoditi tembaga dan tingginya harga produk kelapa sawit.

“Bea cukai juga memberikan insentif fiskal untuk alat kesehatan, vaksin, dan juga bagi dunia usaha secara umum dalam bentuk pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Kalau kita lihat masih didominasi juga oleh alat-alat kesehatan terutama impor vaksin yang memang sangat tinggi,” ujar Sri Mulyani.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah