Petani Keluhkan Harga Gabah yang Merosot Tajam di Musim Rendeng

- 8 Desember 2020, 17:35 WIB
ILUSTRASI padi.
ILUSTRASI padi. /PIXABAY/

SINARJATENG.COM - Musim tanam rendeng yang biasanya memiliki harga meroket naik, kini membuat Sejumlah petani mengeluhkan anjloknya harga gabah kering giling secara tiba-tiba.

Penurun tersebut mencapai Rp30.000 per kw atau menjadi Rp520.000 saja per kw, padahal musim tanam rendeng biasanya naik bisa mencapai Rp700.000 per kw.

 Hal tersebut juga diungkapkan oleh Mamah petani asal Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong yang mengaku baru menjual gabah sebanyak 1 kw kepada bandar langganannya.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Medsos, Berpikir Positif dan Berbaik Sangka

“Mani reuwas harga pare kamari ngajual ukur Rp 520.000 sakintal. Beuki murah wae ayeuna teh ari kuduna mah mahal wayah melak teh. (Cukup kaget kemarin menjual gabah harganya hanya Rp 520.000 per kw. Sekarang harga gabah bertambah murah, padahal biasanya saat musim tanam harga mahal),” ungkapnya.

Dia mengatakan semula sengaja menyimpan gabahnya sebanyak beberapa kwintal untuk dijual pada saat musim tanam rendeng karena harga gabah biasanya mangalami lonjakan signifikan hingga beberapa minggu menjelang musim panen.

Ia menuturkan jika saat itu biasanya stok gabah di petani mulai menipis karena gabah dijualuntuk biaya tanam.

 Baca Juga: Kapolres Batang Serahkan Bantuan 11 Ton Beras dari Mabes Polri untuk Warga Terdampak COVID-19

“Sekarang malah sebaliknya harga gabah merosot, bingung,” kata Mamah.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah