Oleh: Amir Machmud NS
“BOROBUDUR, kami (tetap) datang...”.
Imajinasi ungkapan “kesetiaan” ini kiranya patut disampaikan untuk penyelenggaraan Borobudur Marathon 2020.
Ada keterbatasan, itu pasti, karena kondisi pandemi Covid-19 tak mudah berkompromi.
Baca Juga: Erick Thohir Gantikan dan Geser Menkeu Sri Mulyani di Posisi Wakil Ketua IV, Terawan Ikut Geser
Kenormalan kehidupan bertransisi ke normal baru atau beradaptasi ke perilaku baru. Tetapi bahwa ada semangat yang tetap membuncah, bukankah ini adalah bukti betapa event ini punya nilai strategis sport-tourism yang sulit tersamai?
Udara sejuk membalut pedesaan di seputar Candi Borobudur.
Di pagi dingin 15 November tadi, para pelari elite peserta marathon tahunan berpacu keringat mengelilingi kompleks candi. Mereka bagai menjalani “ritus” marathon yang pada tahun ini digelar dengan pembatasan ketat.
Baca Juga: Ucapan Jubir Presiden Tak Bisa Wakili Istana, Fadjroel Rachman Benarkan Kalimat Moeldoko