Duhh, Siswa yang Ikutan Demo Mengaku Tidak Tahu dan Hanya Ikutan

- 8 Oktober 2020, 10:46 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui sejumlah pendemo di Kantor Polrestabes Semarang tadi malam
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui sejumlah pendemo di Kantor Polrestabes Semarang tadi malam /Betanews foto/

SEMARANG, SINARJATENG.COM - Aksi demo yang berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Jawa Tengah, Rabu 7 Oktober 2020 Polisi menahan beberapa orang diantaranya buruh dan siswa sekolah kejuruan. Setelah kejadian tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang menemui pelajar dan buruh di Polrestabes Semarang.

Yang membuat prihatin sebagian dari siswa tersebut mengaku hanya ikutan melakukan demo. Mereka tidak tahu agenda apa yang akan disampaikan dalam aksi demo di depan Gedung DPRD Jawa Tengah. Dan ketika ditanya tuntutan demo, dengan polosnya para siswa mengaku tak tahu.

“Bangun tidur, di rumah sepi lihat handphone status pada ramai demo terus ikut. Gak tahu demo apa. Tahunya demo RUU, gak tahu isinya apa,” kata para siswa itu saling sahut saat ditanya Ganjar.

Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law Dibubarkan Polisi

Bahkan sebagian ada yang mengaku ikut-ikutan demo karena kebetulan.

"Saya habis UTS melipir ndilalah saja pak," katanya.

Selain itu Ganjar juga menanyai kelompok buruh dan mengobrol lumayan lama. Alasan mereka ikut demo karena takut tidak diberi pesangon ketika di PHK. Dan yang mengejutkan mereka mengaku belum membaca naskah RUU Omnibus Law Cipta Kerja secara utuh. "Ya saya hanya baca dari share-sharean teman," kata salah satu buruh.

Baca Juga: Begini Cara Dapatkan HP Gratis dari Pemerintah dan Syaratnya

Sebagaimana diberitakan Semarangku.com dalam artikel, "Ganjar Jenguk Pelajar dan Buruh di Polrestabes Semarang, Beberapa Tak Tahu Demo Soal Apa, Asal Rusuh".

Pengakuan salah satu buruh di perusahaan ekspedisi mengaku gajinya di bawah UMK. Bahkan ada juga karyawan warung kopi yang gajinya dipotong karena kondisi sulit di masa pandemi.

Ganjar juga sempat meminta nomor telpon beberapa pimpinan perusahaan tempat para buruh bekerja. Namun saat ditelpon Ganjar, nomor pimpinan perusahaan buruh itu tak merespon.

Baca Juga: Karo Ops Polda Banten Terkena Lemparan Batu Saat Pengamanan Demo

Ganjar sempat bercanda mengajak para pendemo membersihkan area gerbang DPRD Jateng dan taman yang rusak akibat demo siang tadi. Di luar dugaan sejumlah buruh menyambut baik ajakan itu.

"Lha piye sesuk tak ajak bersih-bersih," kata Ganjar. "Siap pak," jawab mereka.

Ganjar Pranowo mengatakan, aksi demo yang merusak sebenarnya bisa dihindari jika mau mengedepankan komunikasi. Ia terutama prihatin pada siswa SMA/SMK yang turut terlibat, padahal mereka tidak tahu substansi yang disuarakan.

Baca Juga: Pembubaran Massa di DPRD Jabar Diwarnai Aksi Perusakan Mobil Polisi

“Ini anak-anak kita lebih baik kan diedukasi secara benar, karena SMA/SMK ini kan tanggung jawab saya, tanggung jawab propinsi, sehingga kalau anak-anak itu sebenarnya kita bisa memberikan fasilitas,” ucap Ganjar Pranowo.

Ganjar menjelaskan, sejak awal juga mendorong agar pemerintah pusat dan DPR melakukan sosialisasi dan desiminasi untuk mengedukasi masyarakat tentang isi UU Omnibus Law tersbut.

Menurutnya, jika sejak awal hal itu dilakukan maka keributan seperti di Semarang ini tidak sampai terjadi dan siswa SMA/SMK tidak turut terlibat.

Baca Juga: Ganjar Dicegat Orangtua yang Anaknya Tidak Diterima Jadi Polisi

“Maka saya sampaikan dari awal itu, kalau kemudian ada warga yang tak setuju coba komunikasi. Kalau kemudian masih tetap tidak bisa, ya judicial review aja, kan semuanya jadi tertib. Kalau kemudian merusak dan kemudian memancing dan ada anak2 saya anak SMA kan kashian,” tandasnya.***(Pikiran-Rakyat)

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah