Suasana egaliter, akrab, dan hangat tercipta dalam acara wedangan itu. Bahkan sesekali saling ledek, sehingga pertemuan bertambah gayeng.
Misalnya ketika Zaenal Petir menyalami Prof Sudharto, pakar lingkungan itu lalu memegang tangannya cukup lama.
''Jangan-jangan Anda yang menyebabkan kilang minyak di Cilacap terbakar,'' katanya.
''Lho kok bisa Prof?'' timpal Soeharsojo.
''Iya, soalnya saya dengar terbakarnya karena petir,'' seloroh Sudharto yang disambut tawa Zaenal Petir.
Seperti tak mau kalah, Rektor USM Supari pun menceritakan, dia beberapa waktu lalu mengundang Zaenal Petir dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Komisi Informasi Jateng untuk memberikan kuliah umum di Magister Hukum.
"Baru kali ini dalam sejarah, bukannya takut, orang malah mengundang petir,'' katanya.
Sudarmanto pun mengeluarkan joke-nya terkait kebiasaan para pimpinan USM yang selalu mengajaknya wedangan di depan Gedung Pers ketika tahun lalu sedang ganas-ganasnya Covid-19, sehingga ada razia di malam hari.
Setelah ditelusuri, kehadiran Kukuh ternyata memang sengaja untuk dijadikan bemper, mengingat status dirinya sebagai camat sekaligus ketua satgas.