Lestarikan Budaya Daerah, Pemkab Demak Diminta Peduli Kebudayaan dan Seni di Desa Setempat

- 21 Maret 2021, 15:01 WIB
Komunitas Rumah Kita (Koruki) Demak saat menggelar acara yang diberi nama Purnama di Koruki.
Komunitas Rumah Kita (Koruki) Demak saat menggelar acara yang diberi nama Purnama di Koruki. /Dok. Koruki Demak

“Pemerintah daerah dan dewan harus peduli juga dengan memberikan anggaran untuk kegiatan kebudayaan,” Tandas Wahib.

Diskusi budaya yang dipandu oleh Wisnu pegiat seni Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang itu berlangsung secara gayeng. Suasana terasa cair dan mengalir diselingi humor segar, sehingga diskusi di markas Koruki, Dukuh Gebyok Desa Karangsari Kecamatan Karangtengah Demak itu memakan waktu hingga tengah malam.

Ahmad Zaini atau yang akrab disapa Jesy Segitiga memaparkan bagaimana proses terbentuknya Kampung Budaya Piji Wetan yang berada di wilayah Desa Lau Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.

Baca Juga: Dukung Program Pemerintah, Pertamina Ikut Partisipasi Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Jawa Tengah

Jesy yang juga Wakil Ketua Lesbumi NU Kudus mengatakan bahwa tak mudah untuk bisa mewujudkan mimpi menjadi kampung budaya yang solid. Tetapi berkat kerja sama dan solidaritas warga yang memiliki visi sama maka segala kendala bisa dilalui.

Latar belakang terciptanya Kampung Budaya Piji Wetan berawal dari keikutsertaan komunitas budaya di Kota Kretek tersebut dalam program yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Ternyata Kampung Piji Wetan mendapat juara dan menerima uang pembinaan sebesar Rp. 50.000.000 maka warga merasa bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi desa setelah menerima dana tersebut,” tutur Jesy.

Baca Juga: Jumlah Pernikahan Dini Anak di Jateng Meningkat Setiap Tahun, Pada 2020 Capai ‎‎12.972‎

Dengan dasar itulah, para pegiat budaya di desa yang berada di lereng Gunung Muria tersebut membuat program rutin bulanan dengan materi panggung kesenian, program jurnalistik, folklore, melestarikan kuliner khas Kudus, keterampilan Ibu ibu, permainan tradisional anak, taman dolanan dan sebagainya.

“Ini agak di luar ekspektasi, karena ternyata berkat program ini, karakteristik asli warga Kampung Piji Wetan mulai terlihat. Salah satunya adalah kentalnya suasana gotong royong dan silaturahmi,“ tambah Jesy.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah