7 Bahaya VPN Gratisan, Hati-hati Data Anda Dimanfaatkan. Salah Satunya Melacak Aktivitas Online!

- 14 November 2020, 13:15 WIB
Ilustrasi, bahaya VPN.
Ilustrasi, bahaya VPN. /Pixabay/StefanCoders/

SINARJATENG.COM - Saat ini, Virtual Private Network (VPN) semakin populer digunakan untuk menyiasati mengakses situs tertentu, namun ternyata penggunaan VPN membawa sejumlah ancaman, mulai dari privasi hingga keamanan siber.

Berikut ini 7 bahaya tersembunyi di balik VPN gratisan, dikutip Pikiran-rakyat.com dari VPNmentor.

1. Risiko Keamanan Privasi

Baca Juga: Mahasiswa Kemudikan Mobil Ford Mustang, Hilang Kendali dan Tabrak Warung Bakmi

Ada beberapa VPN sebenarnya mengandung malware, salah satu risiko keamanan online terbesar.

Sebuah studi terhadap 283 VPN mengungkapkan bahwa banyak penyedia gratis berisi malware, 38 persen pengguna menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Sebagian besar malware terkait dengan iklan mengingat VPN gratisan mengandalkan iklan untuk memperoleh pendapatan.

Baca Juga: Bintang Liverpool Mohamed Salah Positif Covid-19

2. Melacak Aktivitas Online

Studi yang sama menemukan 72 persen VPN gratisan menyematkan pelacak pihak ketiga dalam softwarenya.

Pelacak ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas online penggunanya sehingga pengiklan dapat menargetkan dengan iklan dengan lebih baik.

Baca Juga: Tingkatkan Imunitas Tubuh dengan Vaksin, Kecilkan Resiko Terkena Virus

Alih-alih memberikan privasi, VPN justru melakukan kebalikannya, dengan mengumpulkan informasi dan menjualnya kepada penawar tertinggi.

Bukan hanya yang gratisan, VPN premium juga memiliki pelacak meski dalam jumlah yang lebih sedikit.

3. VPN Tak Dapat Buka Netflix

Baca Juga: Akhir Masa Jabatan, Trump Akui Joe Biden Gantikan Posisinya

Saat ini, tidak ada VPN gratisan yang dapat diandalkan untuk membuka blokir Netflix.

Netflix bersama dengan semua situs streaming utama menggunakan 'blokir geografis' terberat di dunia. Bahkan VPN premium pun kesulitan untuk menerobosnya dan hanya sedikit yang berhasil.

4. Membatasi Jumlah Data yang Dapat Digunakan

Baca Juga: Summarecon dan Toyota Bangun Hunian Baru Karya Arsitek Jepang di Karawang

Beberapa VPN gratisan membatasi jumlah penggunaan data. Hal ini dilakukan untuk membujuk pengguna, lalu mendorong agar meningkatkan ke paket berbayar.

5. Memperlambat Kecepatan Internet

VPN gratisan tertentu dengan sengaja memperlambat internet agar penggunanya frustasi. Strategi ini digunakan agar pengguna beralih ke paket premium.

Selain itu, VPN gratisan juga memperlambat kecepatan internet dengan menampilkan iklan dan dengan menjual bandwidth pengguna.

Baca Juga: Cara Alami Redakan Gejala Flu saat Musim Hujan

6. Mendatangkan Iklan

Masuk akal jika VPN gratisan memberikan iklan ke pengguna, karena dari sinilah penyedia mendapatkan uang.

Munculnya iklan di VPN meningkatkan kekhawatiran privasi pengguna. Dengan kata lain, jika VPN menampilkan iklan, maka kemungkinan juga membagikan aktivitas online dengan pihak ketiga.

Baca Juga: Dirumah Saja karena Pandemi, Bisa Nonton Film Bioskop Melalui 5 Aplikasi Android Legal

7. Menjual Bandwidth

Selain mengizinkan iklan, beberapa VPN gratisan menemukan cara lain untuk menghasilkan uang dari pengguna gratis.

Penyedia VPN membiarkan pengguna yang membayar menggunakan kekuatan pemrosesan perangkatnya. Pada dasarnya menjual bandwidth pengguna dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah