Bahas Pentingnya Manajemen Krisis dan Pelayanan Prima, WPRC Gelar 'Iftar With Public Relations'

- 11 April 2023, 20:01 WIB
Bahas Pentingnya Manajemen Krisis dan Pelayanan Prima, WPRC Gelar “Iftar With Public Relations”.
Bahas Pentingnya Manajemen Krisis dan Pelayanan Prima, WPRC Gelar “Iftar With Public Relations”. /Siti Rohmah/Sinarjateng.com

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa, oeran penting pelayanan prima untuk mendapatkan kepuasan dari berbagai stakeholder terutama customer sehingga memunculkan customer loyality. Acara Iftar with PR tidak hanya sharing dengan praktisi namun juga menerapkan “unity of sciences” yang merupakan Misi UIN Walisongo dengan menutup kegiatan dengan materi keagamaan.

"Pentingnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk dalam konteks ketika menangani krisis dan menerapkan pelayanan prima”, katanya.

Dalam acara ini, WPRC mengundang dua praktisi, yaitu Dosen Universitas Dian Nuswantoro sekaligus Praktisi Perhumas Semarang Heni Indrayani M.I.Kom dan Risk Management BPJS Ketenagakerjaan Kanwil (Kantor wilayah) Jateng dan DIY, Ahmad Faiq Syukron M.I.Kom.

Baca Juga: UIN Walisongo Semarang Kukuhkan Prof.Dr.Muhlis,M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Islam

Sesi selanjutnya adalah sesi pemaparan materi. Materi pertama disampaikan oleh Heni Indrayani M.I.Kom. Dalam materinya, ia menjelaskan mengenai pentingnya pelayanan prima guna membangun hubungan yang berkualitas.


Ada empat strategi pelayanan yang perlu dipegang oleh seorang public relation diantaranya, responsif, akurat, ramah, sopan dan santun.

''Sikap dan perilaku seorang public relation itu menggambarkan sebuah perusahan, organisasi atau instasinya,'' katanya.

Materi kedua disampaikan oleh Ahmad Faiq Syukron M.I.Kom. Ia memaparkan materi manajemen dan komunikasi krisis.

Baca Juga: Tingkatkan Skill Dakwah Mahasiswa, FDK UIN Walisongo Gelar Pelatihan Media Dakwah Tradisional

''Manajemen dan komunikasi krisis ini sangat penting bagi seorang public relation karena setiap organisasi, lembaga, bahkan instansi ada kemungkinan akan diterpa isu dan krisis,'' ucapnya.
Ada 5 startegi tanggap krisis, yaitu denial, evasion of responbility, correction action, reduce of offensiveness, mortification. Sedangkan strategi komunikasi krisis ada 3, yaitu pre krisis, krisis, dan pasca krisis.

Halaman:

Editor: Miftah Rizzi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x