Tingkatkan Skill Dakwah Mahasiswa, FDK UIN Walisongo Gelar Pelatihan Media Dakwah Tradisional

- 22 Maret 2023, 00:26 WIB
Tingkatkan Skill Dakwah Mahasiswa, FDK UIN Walisongo Gelar Pelatihan Media Dakwah Tradisional
Tingkatkan Skill Dakwah Mahasiswa, FDK UIN Walisongo Gelar Pelatihan Media Dakwah Tradisional /Humas UIN Walisongo Semarang

SINARJATENG.COM - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN Walisongo) menggelar pelatihan media dakwah tradisional guna meningkatkan skill wirasa, wiraga, wirama, dan wirupa dalam berdakwah. Acara digelar di Ruang Sidang Utama Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Pada Selasa 21 Maret 2023.

Ketua Laboratorium Dakwah (LABDA) Yuli menyampaikan bahwa, pelatihan tersebut diadakan guna menambah bekal mahasiswa dalam berdakwah. Tidak hanya itu, pelatihan ini penting diadakan karena sekarang marak orang yang overthinking dengan kegiatannya dan berakhir stress.

"Orang yang banyak mikir, kurang dzikir akan mengalami keadaan yang membuat orang stress. Padahal adanya dzikir tersebut, termasuk dalam wirasa yang harus diperhatikan oleh seseorang termasuk dai”, ucap Yuli.

Baca Juga: Raih Baznas Award 2023, Rektor UIN Walisongo Berhasil Kelola Zakat untuk Sejahterakan Ummat

Ayu Faiza Algifahmy, koordinator divisi media dakwah tradisional juga menambahkan bahwa pentingnya acara ini sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilaii dakwah bagi mahasiswa. Karena sejatinya Islam dan budaya lokal tidak bisa terpisahkan. Dengan demikian mahasiswa bisa memulai berdakwah dengan kecenderungan dan keistimewaanya masing2.

Acara pelatihan ini digelar dengan kuota terbatas, yaitu hanya untuk 40 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi sehingga, tidak semua mahasiswa dapat mengikuti serangkaian acara pelatihan media dakwah tradisional tersebut.

Acara diisi oleh Ari Eko Budiyanto, yang merupakan lulusan S2 Pendidikan Seni, UNNES, dan sekarang sedang menjadi dosen di salah satu Universitas di Indonesia. Beliau mengatakan jika Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin sehingga tidak ada pengharaman dari islam untuk terciptanya sebuah kesenian. Namun demikian tidak serta merta bebas, tetapi terdapat syarat seni yang dibolehkan Islam yaitu jika dalam kesenian tersebut tidak mengandung penyelewengan ajaran Islam.

Adapun materi yang disampaikan oleh Ari Eko Budiyanto yaitu Seni dalam Pandangan Islam dan Seni dalam Media Dakwah. Dua topic tersebut mengundang antusias mahasiswa yang mengikuti pelatihan untuk bertanya. Terdapat pertanyaan yang menarik , dari Trika (sebagai salah satu peserta) terkakit dengan pandangan pemateri terkait pengharaman seni sebagai media dakwah oleh salah satu oknum. Eko menjawab bahwa “seni tidak haram jika masih memenuhi kriteria Syariat Islam. Adanya argumen tersebut bisa jadi karena adanya tumpangan suatu politik oleh oknum. Sehingga, kita tidak perlu risau dengan hal demikian, dan tetaplah hidup sebagaimana agama Islam mengajarkan kelonggaran, dan yang terpenting jangan sampai menyakiti orang lain", katanya.

Baca Juga: UIN Walisongo Semarang Kukuhkan Prof.Dr.Muhlis,M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Islam

Lebih lanjut, Eko juga menyampaikan jika “dakwah tidak melulu dilakukan dari podium, ke podium yang lain. Dakwah juga tidak harus disampaikan oleh Kiyai, bahkan dakwah wajib disampaikan oleh siapapun yang memiliki pengetahuan agama. Maka dari itu, dakwah dapat berbentuk apa saja. Misalnya, dalam sebuah tarian setiap gerakannya memiliki nilai tersendiri. Selain itu, dalam wirama, sekarang banyak sekali musik-musik religi yang dapat didengarkan. Dalam wirupa, seorang dapat berdakwah melalui fashion yang dikenakan atau ekspresi yang dikeluarkan. Sedangkan dalam wirasa, seseorang dapat memaknai secara mendalam dari setiap perbuatannya”, ucapnya .***

Editor: Miftah Rizzi

Sumber: Humas UIN Walisongo Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x