Network
SINARJATENG.COM - Anak adalah pelita hati yang menjadi harapan besar namun bukan wadah tuntutan yang akan membuat anak menjadikan orang tuanya beban.
Karena sering untuk dituntut melakukan sesuatu dan mengakibatkan adanya rasa tak suka melihat orang tua sendiri.
Banyak bentuk komunikasi orang tua kepada anak yang membuat adanya jarak antar keduanya, yaitu :
Baca Juga: Jadwal Layanan Samsat Keliling Semarang: Hari Ini Senin 29 Agustus 2022, Cek Lokasi dan Syaratnya
1. Menyindir, sesuatu yang berkebalikan dengan apa yang sebenarnya ingin dikatakan. Contohnya saja ketika anak melakukan kesalahan, orang tua malah mengatakan "pintar sekali kamu." Sindiran seperti itulah yang akan menyakiti hati anak.
2. Menyepelekan, sesuatu perbuatan yang tidak menghargai capaian dari seorang anak. Contohnya "ah kamu masih kecil belum bisa apa-apa." "Sok pinter kamu". Kalimat itulah yang akan membuat anak akan merasa tak berharga dirinya yang selalu diremehkan.
3. Melabel, kerap kali dilakukan orang tua melabeli anak dengan kata-kata yang tidak bagus, bukan malah membuat anak merubah kebiasaan nya malah akan membuat anak akan merasa dirinya seperti itu. Contohnya, "cengeng banget sih kamu." " Dasar anak nakal." "Penakut sekali kamu."
4. Menasehati dengan ceramah panjang lebar, orang tua merasa jika anak diomongin panjang lebar dia merasa sudah mengajarkan mana yang baik mana yang tidak baik. Namun anak akan merasa itu adalah perkataan yang membosankan. Dan merasa orang tuanya cerewet dan bawel.
5. Mengancam, orang tua yang kerap kali mengancam akan menjadikan anak selalu takut terhadap orang tuanya sendiri, dan anak akan tidak nyaman jika ada orang tuanya didekatnya.
6. Membandingkan anak dengan anak lain, perbuatan ini adalah perbuatan yang tidak diinginkan oleh semua anak, karena dia akan merasa dirinya tidak berarti bagi orang tuanya sendiri, sehingga bisa dibandingkan dengan anak lain.
Walaupun maksud dari orang tua itu adalah kalimat motivasi agar anaknya bisa seperti yang lain,namun itu bukan lah sikap yang baik,anak akan merasa dirinya tidak punya kemampuan sedikit pun sehingga dibandingkan.
7. Mengkritik, apapun yang dilakukan anak tidak ada banarnya sama sekali sehingga selalu saja mendapatkan kritikan walaupun kritik adalah sifat untuk membangun,namun jika kerap kali akan membuat anak merasa kehilangan percaya dirinya.
Komunikasi dengan anak seharusnya tidak seperti apa yang sudah dijelaskan diatas, komunikasi yang seharusnya membangun sisi positif anak dengan menyemangati, meningkatkan kepercayaan diri anak, dan bangga dengan kemampuan yang dimiliki anak walaupun tidak sepeti anak lain,tetapo setiap anak ada kemampuan sendiri-sendiri.***
