FDK UIN Walisongo Gelar Kuliah Umum Bertajuk Revitalisasi Kepakaran Ilmu Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam

- 23 Februari 2022, 10:18 WIB
FDK UIN Walisongo Gelar Kuliah Umum Bertajuk Revitalisasi Kepakaran Ilmu Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam
FDK UIN Walisongo Gelar Kuliah Umum Bertajuk Revitalisasi Kepakaran Ilmu Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam /FDK UIN WS

 


SINARJATENG.COM - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar kuliah umum bertema Revitalisasi Kepakaran Ilmu Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam.

Kegiatan ini dilaksanakan secara blended yaitu luar jaringan (luring) di Ruang Sidang FDK dan dalam jaringan (daring) dengan platform Zoom meeting pada Selasa 22 Februari 2022.

Ketua panitia dan juga sebagai Ketua Program Studi S2- Komunikasi dan Penyiaran Islam (Prodi S2-KPI) Dr Hj Yuyun Affandi, Lc MA mengatakan tujuan dari kuliah umum ini antara lain, memberikan motivasi dan bekal pengetahuan dasar khususnya kepada mahasiswa baru Program Studi Prodi S2-KPI.

Baca Juga: Liga Champions: Villareal Sukses Tahan Imbang Juventus

Selain itu, mendidik mahasiswa agar siap dalam menjalani kehidupan kampus yang berwawasan Islam moderat.

Lebih lanjut, Yuyun mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga upaya membangun kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mempersiapkan kepakaran Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam.

Dalam sambutannya, Dekan FDK, Dr.H. Ilyas Supena, M.Ag menyampaikan era digital menjadi tantangan tersendiri bagi otoritas dakwah, "Para dai harus tampil menggunakan media terutama media baru, karena kemajuan teknologi, dakwah tidak harus dari pintu ke pintu namun dengan memanfaatkan media sosial dapat menjangkau masyarakat dan mudah diterima," jelasnya.

Kegiatan ini mennghadirkan tiga pakar di bidang dakwah dan komunikasi. Hadir sebagai narasumber pertama, Prof. Deddy Mulyana, M.A, Ph.D, Guru Besar dari Universitas Padjajaran membahas Komunikasi Dakwah pendekatan Dialogis Antarbudaya. Ia memaparkan justifikasi komunikasi dakwah antarbudaya, model dan kendala. Selain itu, dalam komunikasi etika Qurani perlu diterapkan.

Baca Juga: Awali Perkuliahan, FDK UIN Walisongo Semarang Gelar Stadium General Bertajuk Etika Komunikasi

Narasumber kedua, Muhammad Abu Fatah Al Bayanuni, Guru Besar dari Universitas Kuwait, menjelaskan Budaya Komunikasi dalam Pendekatan Al-Qur'an dan Hadits, serta Perannya pada Revitalisasi Dakwah Islam.

Budaya berkembang dari waktu ke waktu, namun, Al-Qur'an mendahului mereka dalam menyajikan landasan teoretis dan praktis dari budaya ini yang tercermin dalam seruannya kepada semua orang secara universal.

" Siapapun yang mengikuti berbagai seruan Al-Qur'an dan merenungkannya, maka metode komunikasi menjadi jelas baginya dalam bentuk yang paling indah, dan membentuk dasar umum serta etiket khusus" terangnya.

Tak Kalah menarik, narasumber ketiga yaitu Ibnu Fikri, Ph.D Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang membincang isu kematian kepakaran dalam ilmu dakwah dan komunikasi Islam. Hal ini memunculkan dua pertanyaan pro dan kontra.

Baca Juga: 3 Hal Alasan Kenapa Bayi tidak Boleh Minum Teh, Seorang Ibu Wajib Tahu!

Kepakaran tergantikan karena masyarakat memilih cara praktis dalam mendapatkan informasi melalui media sosial.

"Banyak orang mengakses media sosial seperti instagram, youtube dll, bukannya dari sumber-sumber terpercaya,"paparnya.

Lebih lanjut, menurut Ibnu Fikri, Siapakah yang otoritatif dalam menyampaikan dakwah, mereka yang expert mempunyai keilmuan dakwah.

Kegiatan ini berjalan sukses, diikuti oleh 250 peserta baik dari civitas UIN Walisongo Semarang maupun dari manca negara.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah