Awali Perkuliahan, FDK UIN Walisongo Semarang Gelar Stadium General Bertajuk Etika Komunikasi

- 17 Februari 2022, 18:06 WIB
Fakultas Dakwah dan Komunikasi  Gelar Stadium General Bertajuk Etika Komunikasi
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Gelar Stadium General Bertajuk Etika Komunikasi /Sinarjateng.com/ Siti Rohmah

SINARJATENG.COM - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang gelar stadium general bertajuk Era New Media dan Problematika Etika Komunikasi.

Kegiatan ini dilaksanakan secara luar jaringan (luring) di auditorium II dan (dalam jaringan) daring di aplikasi Zoom pada Kamis, 17 Februari 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 415 peserta secara online dan 250 peserta secara offline.

Selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh Dekan FDK Dr. Ilyas Supena M.Ag, Prof Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag, Prof.Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni.M.Si dan Dr. Hj. Siti Solihati, M.A.

Baca Juga: Tepat di Hari Ultah ke-52, Prof Mukhsin Jamil Resmi Dikukuhkan sebagai Guru Besar UIN Walisongo

Prof.Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni.M.Si mengatakan, diperlukan adanya pendekatan sistem untuk memperbaiki etika komunikasi dalam mengatasi problem-problem komunikasi yang terjadi

"Kemajuan teknologi berbanding lurus dengan banyaknya problem komunikasi, contohnya dalam menggunakan media harus disertai dengan etika komunikasi. Oleh sebab itu, dibutuhkannya pendekatan suatu sistem untuk mengatasi masalah komunikasi yang ada," kata Prof Hermin.

Senada dengan Prof Hermin, Dr. Hj. Solihati juga mengatakan, Di era serba digital ini maraknya problem komunikasi karena penggunaan etika yang kurang tepat. Maka dari itu, dibutuhkannya sebuah teguran untuk membenarkan sesuatu yang salah agar tidak berlangsung secara terus-menerus.

Baca Juga: Masa Depan Profesi Jurnalis, KPI FDK UIN Walisongo Ajak Berbagai Insan Media Berdiskusi secara Blended

"Sesuatu yang salah jika dilakukan secara terus menerus dapat menjadi sesuatu yang lumrah. Contohnya dalam hal komunikasi, etika komunikasi mulai dikesampingkan. Seseorang bebas menggunakan model komunikasi sesuai dengan persepsinya yang telah dianggap benar, padahal komunikasi tersebut telah mengesampingkan etika dalam komunikasi. Jika tidak ada yang menegur atau mengingatkan pentingnya etika komunikasi. Maka sesuatu yang salah dapat menjadi hal yang lumrah," kata Dr. Hj. Solihati.***

Editor: Miftah Rizzi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah