Psikolog: Edukasi Seksualitas Bantu Cegah Pernikahan Dini Pada Anak

- 20 September 2021, 19:15 WIB
Suasana peringatan Hari Perempuan Internasional di Makassar yang mengkampanyekan pencegahan pernikahan anak di bawah umur di Sulawesi Selatan, Minggu (8/3/2020).
Suasana peringatan Hari Perempuan Internasional di Makassar yang mengkampanyekan pencegahan pernikahan anak di bawah umur di Sulawesi Selatan, Minggu (8/3/2020). /Anto Kurniawan/

Edukasi pada anak balita itu, termasuk membiasakan anak agar tidak melepas baju di sembarang tempat atau memperlihatkan bagian tubuhnya di lingkungan yang terbuka serta mengajarkan adanya sentuhan baik dan sentuhan buruk yang dilakukan oleh seseorang saat melakukan kontak fisik dengan anak.

Lebih lanjut Anna menuturkan, bagi anak yang telah duduk di bangku sekolah dasar (SD), para guru dapat mulai mengajarkan peran-peran yang dilakukan oleh setiap gender. Sedangkan untuk sekolah menengah pertama (SMP) perlu diajarkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika memiliki ketertarikan pada lawan jenis.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Web Series Indonesia Terbaik di We TV yang Bisa Membuatmu Tertawa Terbahak

“Penting untuk diajarkan pada pendidikan seksualitas. Kemudian nanti saat SMA, bisa dilanjutkan bagaimana menjalin relasi yang sehat dengan orang lain, bukan relasi yang toksik. Itu juga pendidikan seksualitas yang perlu dibahas,” ujar dia.

Ia mengatakan sangat salah apabila masyarakat masih berpikiran bahwa pemberian edukasi seksual tidak boleh dilakukan. Karena melalui pelajaran tersebut, anak-anak dapat menghormati diri sendiri, kesehatan seksualnya serta mampu lebih menghormati lawan jenis.

“Dengan mereka mendapatkan pendidikan seksualitas yang sesuai dengan usianya, justru anak itu terlindung dari risiko-risiko masalah kejahatan seksual, risiko-risiko melakukan hal-hal yang tidak benar dari seksualitas dia, justru dia memiliki kehidupan seksulitas yang lebih sehat. Jadi salah sekali kalau tidak boleh melakukan pendidikan seksualitas, justru ini penting sekali,” ucap Anna.

Baca Juga: CEO PSIS Semarang Mengingatkan Kompetisi Masih Panjang

Secara terpisah, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyoroti edukasi mengenai pernikahan pada anak perlu lebih digalakkan untuk dapat mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi.

“Salah satu hal yang perlu kita lakukan adalah kita luruskan bahwa pemahaman terhadap kesehatan reproduksi itu penting,” kata Hasto dalam Rakor BKKBN dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (16/9).

Hasto mengatakan, hal tersebut penting untuk dilakukan lebih masif lagi untuk dapat merubah pandangan masyarakat pada sexual education (edukasi seksual) yang masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah