Dekan FPK UIN Walisongo Sebut Metode Dakwah Walisongo Mampu Jembatani Edukasi Penanganan Covid-19

- 4 Agustus 2021, 11:39 WIB
Dekan FPK UIN Walisongo Prof. Dr. H. Syamsul Ma'arif, M.Ag saat membuka secara resmi kegiatan PBAK fakultas Psikologi dan Kesehatan.
Dekan FPK UIN Walisongo Prof. Dr. H. Syamsul Ma'arif, M.Ag saat membuka secara resmi kegiatan PBAK fakultas Psikologi dan Kesehatan. /FPK UIN WS/SinarJateng.com

 

 

SINARJATENG.COM - Mahasiswa baru Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) adalah generasi milenial yang harus siap jadi generasi walisongo yang berkemanusiaan dan berperadaban untuk umat dan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Prof. Dr. Syamsul Ma'arif, M.Ag kepada mahasiswa baru FPK UIN Walisongo pada pembukaan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), pada Selasa 2 Agustus 2021.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh seluruh mahasiswa baru FPK UIN Walisongo Semarang.

Prof. Syamsul menambahkan bahwa generasi Walisongo adalah generasi yang religius tanggap terhadap realitas sosial serta peradaban yang berkembang di tengah masyarakat. Mahasiswa FPK harus senantiasa jadi suritauladan untuk masyarakat sekitar.

Baca Juga: Gelar Kompetisi Film Pendek Islami Tingkat Provinsi, Ini Kata Kakanwil Kemenag Jateng

Para walisongo bisa jadi spirit kepada generasi milenial untuk senantiasa diteladani pada era kekinian. Khususnya pada masa pandemi ini, metode dakwah walisongo mampu menjembatani edukasi tentang covid-19 kepada masyarakat.

"Sepanjang sejarah, dakwah yang dianggap sukses adalah dakwah yang dilakukan para walisongo, metode para walisongo saat berdakwah tanpa harus mengubah tradisi/budaya yang berlaku di tengah masyrakat, cenderung lebih rahmatallil 'alamin," jelas Prof. Syamsul.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x