SINARJATENG.COM - Merdeka Belajar Episode 7: Program Sekolah Penggerak, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim resmi meluncurkannya pada Senin, 2 Februari 2021 lalu.
Peluncuran tersebut digelar secara virtual serta dilihat secara langsung melalui kanal Youtube KEMENDIKBUD RI dan disaksikan oleh perwakilan dari pimpinan daerah seluruh Indonesia.
Mendikbud menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan yang mengikuti Program Sekolah Penggerak akan mendapat intervensi yang saling terkait dan tidak bisa masuk.
Baca Juga: Jadwal Film dan Sepak Bola Hari Ini, Sabtu 6 Februari 2021
Intervensi yang dimaksud itu adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) sekolah melalui program pelatihan dan pendampingan intensif; dan pembelajaran dengan paradigma baru, yaitu berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter.
Intervensi berikutnya adalah perencanaan berbasis data, di mana perencanaan manajemen didasarkan pada refleksi diri satuan pendidikan. Intevensi keempat adalah penggunaan berbagai platform digital yang bertujuan mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi. Sementara intervensi kelima adalah pendampingan, konsultatif dan asimetris berupa program kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah daerah.
Mendikbud menjelaskan, pendampingan yang konsultatif dan asimetris itu dilakukan melalui unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud yang ada di masing-masing provinsi, kabupaten / kota. “UPT akan sangat intensif dan asimetris, artinya tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua , tidak ada seragam dukungan pada masing-masing daerah,” tutur Mendikbud.
Itu menunjukkan bahwa perubahan bentuk, pemerintah tidak hanya berupa pengecekan yang melakukan program dan mempersembahkan anggaran semata-mata, mendukung dan membantu menuju perubahan yang lebih baik.