SINARJATENG.COM - Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang gelar Focus Group Discussion (FGD) Jurnalistik Islam.
Dengan bertajuk 'Masa depan Profesi Jurnalis' pada Kamis 10 Februari 2022 secara offline di ruang sidang FDK dan secara online melalui aplikasi zoom meeting.
FGD tersebut menghadirkan narasumber dari Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang Abdul Arif.
Beberapa pimpinan media di Jawa Tengah juga turut hadir diantaranya seperti, Intan Hidayat dari SinarJateng.com, Agung Cahyono dari IMTV, Sigit Widya dari Tribun Jogja, Heri Purnomo dari Jogja TV dan lain sebagainya.
Selain itu, FGD juga dihadiri oleh pimpinan FDK, dosen dan mahasiswa UIN Walisongo Semarang.
Lewat FGD ini Narasumber dan beberapa pimpinan media mendiskusikan mengenai masa depan profesi Jurnalis.
Abdul Arif mengatakan, masa depan profesi seorang jurnalis akan tetap eksis.
"Profesi jurnalis akan tetap eksis selama negara ini masih ada. Sebab setiap orang membutuhkan informasi setiap harinya," kata Abdul Arif.
Sigit Widya dari Tribun Jogja mengatakan, seorang jurnalis dulu dan sekarang sangat berbeda. Dibutuhkan beberapa keterampilan utama yang harus dikuasai oleh seorang jurnalis.
"Dulu seorang jurnalis hanya dituntut dapat menulis. Namun saat ini jurnalis harus bisa menulis, foto, maupun video," kata Sigit Widya.
Baca Juga: Benchmarking Competency MD FDK, Dekan: Ini Bagian dari Kompetensi yang Harus Dikuasai Mahasiswa
Selain itu, Pemimpin Redaksi SinarJateng.com juga memberikan pendapatnya menyampaikan, hadirnya content creator memberikan warna baru dalam ruang jurnalis.
"Tentunya seorang content creator harus dibekali dengan ilmu jurnalistik yang cukup. Terutama kode etik jurnalistik maupun pedoman media siber," pungkasnya.*